FITNESS & HEALTH
Edukasi Sekolah Sehat: Langkah Strategis Cegah Stunting dan Anemia
Medcom
Rabu 12 Februari 2025 / 22:09
Jakarta: Stunting masih menjadi permasalahan serius di Indonesia. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan, angka stunting di Indonesia masih berada di kisaran 21,6% pada tahun 2023.
Kondisi ini dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak, yang berujung pada menurunnya kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Anak yang mengalami stunting umumnya memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya serta berisiko mengalami gangguan kecerdasan dan kesehatan jangka panjang.
Jika tidak ditangani dengan baik, stunting dapat mengakibatkan permasalahan serius baik bagi individu yang terdampak maupun bagi bangsa. Anak dengan stunting rentan terserang berbagai penyakit gagal tumbuh yang berpengaruh kepada kemampuan kognitif dan rendahnya tingkat pendidikan, sehingga sulit bersaing di dunia kerja dan berpotensi mendorong tingginya angka kemiskinan.
Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Anak Melakukan Skrining Stunting? Ini Jawaban Dokter
"Selain itu, anemia yang menjadi salah satu masalah kesehatan pada masyarakat Indonesia terutama remaja putri, turut berperan dalam memperburuk permasalahan stunting," ujar Sepyo Achanto, SH.M MH, Pj, Bupati Magelang saat Edukasi Akbar Program Sekolah Sehat Menuju Indonesia Emas 2045 yang diselenggarakan oleh Danone Indonesia memperluas kemitraan dengan Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat PP Muhammadiyah.
"Oleh karena itu, untuk mempercepat penurunan angka stunting nasional, dibutuhkan upaya kolaborasi multisektor utamanya dalam bentuk edukasi, seperti mengkampanyekan penerapan pola makan gizi seimbang dengan memperhatikan asupan zat besi, konsumsi tablet tambah darah, dan meningkatkan literasi warga sekolah tentang pola hidup sehat," sambungnya.
Sejalan dengan Sepyo Achanto, Astri Wahyuni, Public Affairs and Sustainability Director Danone Indonesia, mengungkapkan, Danone Indonesia tidak hanya berkomitmen untuk menghadirkan produk nutrisi dan air minum yang berkualitas, tetapi juga turut mendukung berbagai inisiatif yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan gizi dan keberlanjutan lingkungan.
"Berangkat dari kesamaan tujuan dengan MPKU PP Muhammadiyah yaitu meningkatkan kesehatan umum masyarakat, Danone Indonesia bangga dan bersyukur dapat memperluas kemitraan dengan MPKU PP Muhammadiyah dalam penyelenggaraan Edukasi Akbar program Sekolah Sehat 2025, setelah sebelumnya bekerja sama dalam program Aku Suka Isi Piringku dan Sekolah Sehat Generasi Maju," kata Astri.
"Untuk itu edukasi dalam program sekolah sehat menjadi sangat penting untuk membawa semangat dan pemahaman untuk pencegahan stunting dan anemia dimulai dari institusi pendidikan. Kami berharap kemitraan ini dapat memperluas jangkauan edukasi kesehatan dan lingkungan untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan demi kesehatan diri dan lingkungan sekaligus menjadi langkah dan investasi masa depan untuk generasi emas, sehat, unggul, dan berkarakter," sambungnya.
Dr. Mochamad Syafak Hanung, Sp. A., MPH, Wakil Ketua MPKU Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyatakan, aksi kolektif yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, organisasi keagamaan, serta institusi pendidikan, sangatlah penting untuk memastikan bahwa kasus stunting dapat ditangani dengan tepat.
Sebagai bagian dari upaya ini, Muhammadiyah memiliki tanggung jawab untuk terus mendorong sekolah sehat, yang sejalan dengan visi Muhammadiyah dalam mencetak generasi cerdas, berakhlak mulia, dan sehat secara holistik.
"Program edukasi seperti Edukasi Akbar Sekolah Sehat 2025 menjadi langkah strategis dalam mempercepat penanggulangan stunting dengan melibatkan langsung siswa, guru, dan orang tua dalam penerapan pola hidup sehat," terang dr. Mochamad.
Sejumlah program kemitraan Danone Indonesia dengan PP Muhammadiyah diantaranya, merancang program untuk meningkatkan edukasi kesehatan masyarakat, dengan fokus pada kesadaran akan pencegahan stunting, gizi seimbang, serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Dalam program berjudul ‘Sehat Bersama Isi Piringku’ yang ditujukan untuk siswa Sekolah Dasar (SD), telah berhasil menjangkau 251 SD di 22 kabupaten di Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, melibatkan sekitar 31.548 siswa, guru, dan orang tua dalam kegiatan edukasi.
Selain itu, Danone Indonesia juga telah berkolaborasi bersama Lembaga Pemeriksa Halal-Kajian Halal dan Thoyyib (LPH-KHT) Muhammadiyah dalam pelaksanaan sertifikasi halal untuk UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Kondisi ini dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak, yang berujung pada menurunnya kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Anak yang mengalami stunting umumnya memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya serta berisiko mengalami gangguan kecerdasan dan kesehatan jangka panjang.
Jika tidak ditangani dengan baik, stunting dapat mengakibatkan permasalahan serius baik bagi individu yang terdampak maupun bagi bangsa. Anak dengan stunting rentan terserang berbagai penyakit gagal tumbuh yang berpengaruh kepada kemampuan kognitif dan rendahnya tingkat pendidikan, sehingga sulit bersaing di dunia kerja dan berpotensi mendorong tingginya angka kemiskinan.
Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Anak Melakukan Skrining Stunting? Ini Jawaban Dokter
"Selain itu, anemia yang menjadi salah satu masalah kesehatan pada masyarakat Indonesia terutama remaja putri, turut berperan dalam memperburuk permasalahan stunting," ujar Sepyo Achanto, SH.M MH, Pj, Bupati Magelang saat Edukasi Akbar Program Sekolah Sehat Menuju Indonesia Emas 2045 yang diselenggarakan oleh Danone Indonesia memperluas kemitraan dengan Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat PP Muhammadiyah.
"Oleh karena itu, untuk mempercepat penurunan angka stunting nasional, dibutuhkan upaya kolaborasi multisektor utamanya dalam bentuk edukasi, seperti mengkampanyekan penerapan pola makan gizi seimbang dengan memperhatikan asupan zat besi, konsumsi tablet tambah darah, dan meningkatkan literasi warga sekolah tentang pola hidup sehat," sambungnya.
Sejalan dengan Sepyo Achanto, Astri Wahyuni, Public Affairs and Sustainability Director Danone Indonesia, mengungkapkan, Danone Indonesia tidak hanya berkomitmen untuk menghadirkan produk nutrisi dan air minum yang berkualitas, tetapi juga turut mendukung berbagai inisiatif yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan gizi dan keberlanjutan lingkungan.
"Berangkat dari kesamaan tujuan dengan MPKU PP Muhammadiyah yaitu meningkatkan kesehatan umum masyarakat, Danone Indonesia bangga dan bersyukur dapat memperluas kemitraan dengan MPKU PP Muhammadiyah dalam penyelenggaraan Edukasi Akbar program Sekolah Sehat 2025, setelah sebelumnya bekerja sama dalam program Aku Suka Isi Piringku dan Sekolah Sehat Generasi Maju," kata Astri.
"Untuk itu edukasi dalam program sekolah sehat menjadi sangat penting untuk membawa semangat dan pemahaman untuk pencegahan stunting dan anemia dimulai dari institusi pendidikan. Kami berharap kemitraan ini dapat memperluas jangkauan edukasi kesehatan dan lingkungan untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan demi kesehatan diri dan lingkungan sekaligus menjadi langkah dan investasi masa depan untuk generasi emas, sehat, unggul, dan berkarakter," sambungnya.
Dr. Mochamad Syafak Hanung, Sp. A., MPH, Wakil Ketua MPKU Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyatakan, aksi kolektif yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, organisasi keagamaan, serta institusi pendidikan, sangatlah penting untuk memastikan bahwa kasus stunting dapat ditangani dengan tepat.
Sebagai bagian dari upaya ini, Muhammadiyah memiliki tanggung jawab untuk terus mendorong sekolah sehat, yang sejalan dengan visi Muhammadiyah dalam mencetak generasi cerdas, berakhlak mulia, dan sehat secara holistik.
"Program edukasi seperti Edukasi Akbar Sekolah Sehat 2025 menjadi langkah strategis dalam mempercepat penanggulangan stunting dengan melibatkan langsung siswa, guru, dan orang tua dalam penerapan pola hidup sehat," terang dr. Mochamad.
Sejumlah program kemitraan Danone Indonesia dengan PP Muhammadiyah diantaranya, merancang program untuk meningkatkan edukasi kesehatan masyarakat, dengan fokus pada kesadaran akan pencegahan stunting, gizi seimbang, serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Dalam program berjudul ‘Sehat Bersama Isi Piringku’ yang ditujukan untuk siswa Sekolah Dasar (SD), telah berhasil menjangkau 251 SD di 22 kabupaten di Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, melibatkan sekitar 31.548 siswa, guru, dan orang tua dalam kegiatan edukasi.
Selain itu, Danone Indonesia juga telah berkolaborasi bersama Lembaga Pemeriksa Halal-Kajian Halal dan Thoyyib (LPH-KHT) Muhammadiyah dalam pelaksanaan sertifikasi halal untuk UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)