Guru Besar Bidang Geomorfologi Lingkungan pada Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Djati Mardiatno, S.Si., M.Si. DOK UGM
Guru Besar Bidang Geomorfologi Lingkungan pada Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Djati Mardiatno, S.Si., M.Si. DOK UGM

Guru Besar UGM Tekankan Pentingnya Literasi Kebencanaan

Renatha Swasty • 04 Januari 2024 13:51
Jakarta: Guru Besar Bidang Geomorfologi Lingkungan pada Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Djati Mardiatno, S.Si., M.Si, menegaskan literasi kebencanaan sangat penting. Hal itu untuk meningkatkan keselamatan individu dan masyarakat secara keseluruhan ketika mereka menghadapi situasi bencana.
 
Hal itu disampaikan Djati saat menyampaikan pidato pengukuhan guru besar berjudul “Geomorfologi Lingkungan untuk Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Ekosistem dan Komunitas”. Dia menyebut literasi kebencanaan mencakup sejumlah komponen mulai dari pemahaman risiko, kesiapan dan perencanaan, kesadaran evakuasi, hingga pelatihan dan simulasi.
 
"Dengan pemahaman yang baik tentang risiko dan persiapan yang tepat, orang akan dapat lebih baik dalam melindungi diri sendiri, keluarga, dan komunitas mereka ketika bencana terjadi,” papar Djati dikutip dari laman ugm.ac.id, Kamis, 4 Januari 2024.

Kepala Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM Periode 2013-2018 ini mengatakan mengaitkan antara geomorfologi lingkungan dengan literasi kebencanaan akan melibatkan pemahaman tentang kontribusi kajian permukaan bumi dan bentang alam terhadap kesadaran, kesiapsiagaan, dan respons terhadap bencana. Keterkaitan antara kedua tema tersebut dapat diwujudkan melalui berbagai upaya seperti mengidentifikasi kerawanan.
 
Djati menyebut ekosistem berperan penting dalam mengurangi risiko bencana secara berkelanjutan. Namun, hingga saat ini hanya ada sedikit penelitian komprehensif yang merangkum pengetahuan tentang jasa ekosistem dan fungsinya dalam pengurangan risiko bencana.
 
“Pemanfaatan jasa lingkungan merupakan salah satu pendekatan untuk mengurangi risiko bencana berbasis ekosistem," ujar dia.
 
Djati memaparkan wilayah pantai dan pesisir dengan kerapatan vegetasi tinggi cenderung memiliki kerentanan rendah terhadap bencana kepesisiran. Keterpaduan antara pemanfaatan jasa lingkungan ekosistem dan kapasitas komunitas merupakan kombinasi strategis dalam upaya pengurangan risiko bencana.
 
Dia juga memberikan penjelasan terkait pengurangan risiko bencana berbasis ekosistem dan komunitas (PRBBEK/EcoCBDRR) yang menekankan pada konservasi ekosistem, restorasi, dan pengelolaan berkelanjutan sebagai elemen kunci pengurangan risiko bencana. EcoCBDRR memiliki relevansi sangat kuat dengan kajian geografi.
 
Sebab, inti kajian geografi adalah hubungan dan keterpaduan antara manusia dengan lingkungan yang dapat diwujudkan dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Djati menuturkan EcoCBDRR yang diwujudkan dalam aksi terkoordinasi berbasis ekosistem dan komunitas, menawarkan jalan untuk mempertahankan ekosistem dan penghidupan manusia di lingkungan geomorfologis yang memiliki keanekaragaman hayati dan multi ancaman bencana.
 
Tindakan terkoordinasi dari EcoCBDRR dapat membantu wilayah-wilayah yang rentan dalam mempersiapkan dan merespons bencana, mengatasi tantangan, dan meningkatkan prospek sosio-ekonomi untuk masa depan yang adil bagi masyarakat di wilayah yang rawan bencana.
 
Dia mengatakan untuk mencapai keberlanjutan dan keselamatan jangka panjang, EcoCBDRR seharusnya dapat dipadukan dengan baik dalam perencanaan dan kebijakan pembangunan.
 
"Komponen multiple helix perlu bekerja sama untuk menghadapi tantangan ini dan memanfaatkan peluang yang ada untuk melindungi masyarakat dan lingkungan,” tutur dia.
 
Baca juga: Profesor ITS Cetuskan Model Perencanaan Berbasis Risiko Terhadap Bencana

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan