Reaktor fusi nuklir, WEST. Foto: livescience/CEA
Reaktor fusi nuklir, WEST. Foto: livescience/CEA

Reaktor Fusi Nuklir Buatan Prancis Mengalahkan Rekor 'Matahari Buatan' Tiongkok

Renatha Swasty • 25 Februari 2025 15:33
Jakarta: Reaktor fusi WEST milik Prancis memecahkan rekor fusi nuklir yang dibuat oleh Tiongkok beberapa minggu lalu. Ini menandai langkah kecil namun signifikan dalam perjalanan menuju energi bersih yang nyaris tanpa batas.
 
Reaktor fusi nuklir CEA (Commissariat a l'energie atomique et aux energies alternatives) WEST di tokamak, Jepang, mempertahankan putaran pembakaran plasma yang stabil selama 1.337 detik untuk rekor 1.337 detik menurut pengumuman pada 18 Februari 2025. Ini mengalahkan rekor sebelumnya yang ditetapkan oleh Tiongkok selama 1.066 detik, yang ditetapkan pada 20 Januari.
 
“WEST telah mencapai tonggak teknologi kunci baru dengan mempertahankan plasma hidrogen selama lebih dari dua puluh menit melalui injeksi 2 MW daya pemanas,” kata Direktur Penelitian Fundamental CEA, Anne-Isabelle Etienvre, dikutip dari laman livescience.com, Selasa, 25 Februari 2025. 

2 megawatt cukup untuk menyalakan lebih dari 1.000 rumah. “Eksperimen akan dilanjutkan dengan peningkatan daya,” kata Anne. 
 
Ilmuwan telah mencoba memanfaatkan kekuatan fusi nuklir - proses yang menggerakkan bintang-bintang - selama lebih dari 70 tahun dengan menyatukan atom-atom hidrogen di bawah tekanan dan temperatur yang sangat tinggi. 
 
Bintang-bintang mengubah materi menjadi cahaya dan panas, menghasilkan energi yang sangat besar tanpa menghasilkan gas rumah kaca atau limbah radioaktif yang tahan lama. Namun, meniru kondisi di dalam jantung bintang bukan tugas mudah. 
 
Baca juga: 'Matahari Buatan' China Pecahkan Rekor Dunia, Makin Dekat Hasilkan Tenaga Listrik Bersih

Desain yang paling umum dan canggih untuk reaktor fusi disebut tokamak. Tokamak bekerja dengan memanaskan plasma (salah satu dari empat wujud materi, yang terdiri dari ion positif dan elektron bebas bermuatan negatif) dan menampungnya di dalam ruang reaktor berbentuk donat dengan medan magnet yang kuat.
 
Reaktor WEST mengorbankan plasma yang terbuat dari isotop hidrogen berat yang terbakar lebih dari 50 juta derajat Celcius selama lebih dari 22 menit untuk mencapai tonggak sejarah baru. 
 
Memasak plasma pada suhu ini adalah bagian yang relatif mudah, tetapi menemukan cara untuk mengoreksi plasma agar tidak membakar reaktor tanpa merusak proses fusi secara teknis adalah hal rumit. Hal ini biasanya dilakukan dengan laser atau medan magnet.
 
Pencapaian ini membuka jalan bagi pengoperasian reaktor fusi International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER), sebuah proyek yang menyatukan Tiongkok, Uni Eropa, India, Jepang, Korea Selatan, Rusia, dan Amerika Serikat untuk menjalankan reaktor fusi terbesar yang pernah ada.
 
“Hasil yang luar biasa ini memungkinkan WEST dan komunitas Prancis untuk memimpin penggunaan ITER di masa depan,” kata Etienvre.
 
ITER terdiri dari 19 kumparan besar yang dilingkarkan ke beberapa magnet toroidal. Awalnya, ITER dijadwalkan memulai uji coba penuh pertamanya pada tahun 2020. 
 
Namun, reaktor ini baru akan beroperasi paling cepat pada tahun 2039. Ini berarti teknologi ini tidak akan berkembang cukup cepat untuk menjadi solusi praktis bagi krisis iklim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan