Matahari buatan China atau reaktor fusi nuklir Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST). Foto: livescience.com/Zhang Dagang/VCG via Getty Images
Matahari buatan China atau reaktor fusi nuklir Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST). Foto: livescience.com/Zhang Dagang/VCG via Getty Images

'Matahari Buatan' China Pecahkan Rekor Dunia, Makin Dekat Hasilkan Tenaga Listrik Bersih

Renatha Swasty • 23 Januari 2025 11:19
Jakarta: 'Matahari buatan' China memecahkan rekor dunianya sendiri dengan mempertahankan plasma super panas. Hal ini menandai tonggak sejarah lain dalam perjalanan panjang menuju energi bersih yang nyaris tanpa batas.
 
Dilansir dari laman livescience.com, 'matahari buatan' yang merupakan reaktor fusi nuklir The Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) mempertahankan putaran plasma yang stabil dan sangat terbatas - keadaan materi keempat berenergi tinggi - selama 1.066 detik pada Senin, 20 Januari 2025. Capaian ini merupakan dua kali lipat dari sebelumnya, yaitu 403 detik, seperti dilaporkan media pemerintah Tiongkok.
 
Reaktor fusi nuklir dijuluki 'matahari buatan' karena menghasilkan energi dengan cara mirip dengan matahari, yaitu menggabungkan dua atom ringan menjadi satu atom berat melalui panas dan tekanan. Matahari memiliki tekanan jauh lebih besar ketimbang reaktor di Bumi. Ilmuwan mengimbanginya dengan menggunakan suhu yang berkali-kali lipat lebih panas dari matahari.

Fusi nuklir menawarkan potensi sumber daya yang hampir tak terbatas tanpa emisi gas rumah kaca atau limbah nuklir. Ilmuwan telah mengerjakan teknologi ini selama lebih dari 70 tahun dan kemungkinan besar tidak berkembang cukup cepat untuk menjadi solusi praktis bagi krisis iklim.
 
Para peneliti berharap akan memiliki tenaga fusi dalam beberapa dekade, tapi bisa jadi butuh waktu lebih lama lagi.
 
Rekor baru EAST tidak akan langsung menghasilkan tenaga listrik bersih. Tetapi ini adalah langkah menuju masa depan yang memungkinkan di mana pembangkit listrik fusi menghasilkan listrik.
 
Baca juga: BRIN Kembangkan Kit Radiofarmaka, Radiasi Nuklir untuk Pengobatan Jantung hingga Kanker

EAST adalah reaktor kurungan magnetik atau tokamak, yang dirancang untuk menjaga plasma terus menyala dalam waktu lama. Reaktor seperti ini tidak pernah mencapai penyalaan, yang merupakan titik di mana fusi nuklir menciptakan energinya sendiri dan mempertahankan reaksinya sendiri.
 
Tetapi, rekor baru ini merupakan langkah untuk mempertahankan putaran plasma yang berkepanjangan dan terkurung yang dibutuhkan reaktor masa depan untuk menghasilkan listrik.
 
“Perangkat fusi harus mencapai operasi yang stabil dengan efisiensi tinggi selama ribuan detik untuk memungkinkan sirkulasi plasma secara mandiri, yang sangat penting untuk pembangkit listrik yang berkelanjutan di masa depan,” kata Song Yuntao, direktur Institut Fisika Plasma yang bertanggung jawab atas proyek fusi di Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, kepada media pemerintah Tiongkok.
 
EAST adalah salah satu dari beberapa reaktor fusi nuklir di seluruh dunia, tetapi semuanya saat ini menggunakan lebih banyak energi ketimbang yang dihasilkan.
 
Pada tahun 2022, reaktor fusi Fasilitas Pengapian Nasional AS secara singkat mencapai penyalaan pada intinya menggunakan metode eksperimental yang berbeda dari EAST, mengandalkan semburan energi cepat, tetapi reaktor secara keseluruhan masih menggunakan lebih banyak energi daripada yang dikonsumsinya.
 
Tokamak seperti EAST adalah reaktor fusi nuklir yang paling umum. EAST memanaskan plasma dan menjebaknya di dalam ruang reaktor berbentuk donat - yang disebut tokamak - dengan medan magnet yang kuat.
 
Dalam catatan terbaru, para peneliti melakukan beberapa peningkatan pada reaktor tersebut, termasuk menggandakan kekuatan sistem pemanasnya, menurut media pemerintah Cina.
 
Data yang dikumpulkan oleh EAST akan mendukung pengembangan reaktor lain, baik di Cina maupun internasional. Cina merupakan bagian dari program International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER), yang melibatkan puluhan negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan Rusia.
 
Reaktor ITER, yang sedang dibangun di Prancis selatan, berisi magnet paling kuat di dunia dan akan menyala paling cepat pada tahun 2039. ITER akan menjadi alat eksperimental yang dirancang untuk menciptakan fusi berkelanjutan untuk tujuan penelitian, tetapi juga dapat membuka jalan bagi pembangkit listrik fusi.
 
“Kami berharap dapat memperluas kolaborasi internasional melalui EAST dan membawa energi fusi ke dalam penggunaan praktis bagi umat manusia,” kata Song.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan