Menristek Bambang Brodjonegoro.
Menristek Bambang Brodjonegoro.

Kemenristek Gelar Rakor Bahas PRN Hingga Vaksin Merah Putih

Arga sumantri • 27 Januari 2021 11:00
Tangerang: Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menggelar rapat koordinasi (Rakor) Riset dan Inovasi Nasional 2021 di Kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Tangerang Selatan. Rakor digelar untuk untuk mensinergikan program riset dan inovasi nasional 2021. 
 
Program riset dan inovasi nasional tahun ini difokuskan pada Prioritas Riset Nasional (PRN), Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, dan Vaksin Merah Putih. Rakor Riset dan Inovasi Nasional ini berlangsung pada 27-29 Januari 2021.
 
Dalam kegiatan ini, Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro memaparkan review kinerja Kemenristek/BRIN pada 2020 dan outlook program riset dan inovasi 2021.

Presiden Joko Widodo hadir secara virtual memberikan apresiasi dan arahan untuk jajaran Kemenristek/BRIN di 2021 ini. Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU). Penandatangan MoU antara Kemenristek/BRIN dan Kemenparekraf terkait inovasi di sektor pariwisata, khususnya destinasi pariwisata super prioritas.
 
Baca: Vaksin Merah Putih Harapan Penuhi Kebutuhan Vaksinasi Jangka Panjang
 
Selain itu, dilakukan penandatanganan MoU antara Kemenristek/BRIN dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan terkait hilirisasi hasil riset dan inovasi. Kemudian, penandatanganan MoU antara Kemenristek/BRIN dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) terkait penguatan riset dan inovasi.
 
"Di tahun 2021 ini, beberapa program Prioritas Riset Nasional di bawah koordinasi Kemenristek/BRIN sudah ditempatkan dalam Proyek Strategis Nasional sektor teknologi oleh Presiden Joko Widodo, seperti PUNA MALE, Bahan Bakar Nabati (BBN) dengan Katalis Merah-Putih, dan Garam Industri," ujar Bambang dalam sambutannya, Rabu, 27 Januari 2021.
 
 

Dari sisi supply, kata dia, Kemenristek/BRIN akan memastikan dukungan pendanaan riset dan inovasi yang memadai, serta insentif pajak bagi badan usaha yang melaksanakan riset dan inovasi.  Sementara, di sisi demand, Kemenristek/BRIN akan terus mengoptimalkan e-katalog Inovasi dan mendorong pengadaan pemerintah melalui peningkatan penggunaan produksi dalam negeri.
 
Rapat Kerja Kemenristek/BRIN ini dihadiri dan dibahas langsung oleh pejabat Eselon I & II Kemenristek/BRIN serta Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) di bawah koordinasi Kemenristek/BRIN seperti LIPI, BPPT, LAPAN, BSN, dan BAPETEN.

Review Kinerja Kemenristek pada 2020

Sepanjang 2020, Kemenristek/BRIN telah menghasilkan lebih dari 61 produk inovasi sebagai upaya untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan mempercepat penanggulangan pandemi covid-19. Pengembangan inovasi di bawah koordinasi Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, yang merupakan perwujudan triple helix antara pemerintah, peneliti dan industri.
 
Baca: Ada CePAD dan GeNose, Menristek Berharap Tiada Lagi Impor Rapid Test
 
Produk inovasi penanganan covid yang dihasilkan berfokus pada 4T (Testing, Tracing, Tracking dan Treatment). Baik dalam bidang pencegahan, skrining dan diagnosis, obat dan terapi, maupun alat kesehatan dan pendukung.
 
Produk-produk inovasi tersebut terus disempurnakan dan beberapa telah digunakan masyarakat. Contohnya, ventilator, dan Mobile Lab BSL-2 atau laboratorium berjalan untuk pengujian sampel covid-19. 
 
Kemudian, rapid test kit, seperti GeNose C19 alat deteksi covid-19 melalui embusan napas, dan lain sebagainya. Produk inovasi ini juga terus dikembangkan secara sistematis agar terintegrasi satu sama lain.
 
 

Hasil tes dari alat skrining yang berbasis antigen seperti CePAD dan RT Lamp dapat dikombinasikan dengan wearable device berbentuk gelang yang terhubung dengan internet untuk memantau kepatuhan mobilitas pengguna dengan hasil positif. Data hasil tes yang tersimpan juga dapat dimasukkan dalam aplikasi Health Pass atau paspor kesehatan untuk covid-19.
 
"Untuk meningkatkan pemanfaatan dan daya guna produk Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 serta untuk mengetahui respon pengguna terhadap kinerja produk, Kemenristek/BRIN juga telah melakukan Bakti Inovasi ke kurang lebih 15 kota/kabupaten di Indonesia," ujar Bambang.
 
Baca: Pandemi Menambah Daftar Prioritas Riset Nasional
 
Selain inovasi penanganan covid-19, berbagai pengembangan riset dan inovasi lainnya yang telah dikembangkan adalah pesawat N219 hasil pengembangan LIPI dan PTDI yang telah mendapatkan sertifikat tipe CASR 23 oleh Kementerian Perhubungan. Lalu, sistem Indonesia Tsunami Early Warning System (INATEWS) yang dikembangkan oleh BPPT untuk mitigasi dini Tsunami, Roket RX-450, dan lain sebagainya.

Outlook Program Riset dan Inovasi 2021

Fokus Kemenristek/BRIN pada 2021 dilakukan terhadap prioritas riset inovasi nasional dengan tetap berkontribusi maksimal pada penanganan Covid-19. Misalnya, Kemenristek/BRIN saat ini terus melakukan whole genome sequencing (WGS) untuk menguji molekular (surveillance) yang lebih luas untuk berbagai varian virus covid-19 yang beredar di Indonesia.
 
Selain itu, pengembangan vaksin Merah-Putih masih terus berjalan. Awal tahun ini, diharapkan bibit Vaksin Merah-Putih dapat diserahkan ke Bio Farma untuk tahapan selanjutnya.
 
"Pada Maret ini, semoga bibit vaksin dapat diserahkan ke Bio Farma untuk kemudian dapat diproses selanjutnya hingga uji klinis. Harapan kita semua agar Vaksin Merah Putih dapat digunakan dalam vaksinasi pada tahun 2022," ucap Bambang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan