Dari sisi supply, kata dia, Kemenristek/BRIN akan memastikan dukungan pendanaan riset dan inovasi yang memadai, serta insentif pajak bagi badan usaha yang melaksanakan riset dan inovasi. Sementara, di sisi demand, Kemenristek/BRIN akan terus mengoptimalkan e-katalog Inovasi dan mendorong pengadaan pemerintah melalui peningkatan penggunaan produksi dalam negeri.
Rapat Kerja Kemenristek/BRIN ini dihadiri dan dibahas langsung oleh pejabat Eselon I & II Kemenristek/BRIN serta Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) di bawah koordinasi Kemenristek/BRIN seperti LIPI, BPPT, LAPAN, BSN, dan BAPETEN.
Review Kinerja Kemenristek pada 2020
Sepanjang 2020, Kemenristek/BRIN telah menghasilkan lebih dari 61 produk inovasi sebagai upaya untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan mempercepat penanggulangan pandemi covid-19. Pengembangan inovasi di bawah koordinasi Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, yang merupakan perwujudan triple helix antara pemerintah, peneliti dan industri.Baca: Ada CePAD dan GeNose, Menristek Berharap Tiada Lagi Impor Rapid Test
Produk inovasi penanganan covid yang dihasilkan berfokus pada 4T (Testing, Tracing, Tracking dan Treatment). Baik dalam bidang pencegahan, skrining dan diagnosis, obat dan terapi, maupun alat kesehatan dan pendukung.
Produk-produk inovasi tersebut terus disempurnakan dan beberapa telah digunakan masyarakat. Contohnya, ventilator, dan Mobile Lab BSL-2 atau laboratorium berjalan untuk pengujian sampel covid-19.
Kemudian, rapid test kit, seperti GeNose C19 alat deteksi covid-19 melalui embusan napas, dan lain sebagainya. Produk inovasi ini juga terus dikembangkan secara sistematis agar terintegrasi satu sama lain.