Menristek Bambang Brodjonegoro. Zoom
Menristek Bambang Brodjonegoro. Zoom

Habibie Prize, Ajang Penghargaan Iptek yang Dirancang Seperti Nobel

Arga sumantri • 06 November 2020 17:38
Jakarta: Ajang penghargaan Habibie Award resmi diserahterimakan kepada pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN). Ajang penghargaan bagi insan peneliti, perekayasa, dan dosen itu pun berubah nama menjadi Habibie Prize. 
 
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyampaikan, selama ini Habibie Award dikelola oleh Yayasan Sumber Daya Manusia (SDM) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). Namun, ruang lingkupnya masih merupakan inisiatif yayasan atau keluarga almarhum B.J Habibie. 
 
"Kami bermaksud mengangkat ini (Habibie Prize) menjadi level nasional di bawah dukungan Kemenristek/BRIN)," ucap Bambang dalam penandatanganan serah terima Habibie Award secara virtual, Jumat, 6 November 2020.

Baca: UNS Ungguli ITB di Pimnas 2020
 
Bambang menjelaskan, ini jadi salah satu upaya penguatan Iptek dengan cara memberikan perhatian bagi para pelakunya, seperti peneliti, perekayasa, juga dosen. Menurut Bambang, sebagian dari mereka telah mendedikasikan hidupnya untuk pengembangan Iptek dengan arah melahirkan inovasi
 
"Tentunya selain penghargaan dalam bentuk kesejahteraan, kita juga ingin memberi penghargaan khusus bagi mereka yang punya pencapaian luar biasa," ujarnya.
 
 

Bambang juga menjelaskan alasan perubahan nama dari Habibie Award menjadi Habibi Prize. Ia mengatakan, pemerintah ingin menjadikan ajang ini serupa penghargaan Nobel Prize, sesuatu yang sangat ditunggu komunitas ilmuwan maupun yang terlibat dalam penelitian.
 
"Kita desain Habibie Prize sebagai utimate prize, penghargaan utama di bidang Iptek untuk peneliti, perekayaya, dan dosen. Seperti hadiah Nobel, setiap tahun mereka akan bersaing untuk mendapat Habibie Prize," ujar Bambang.
 
Ia berharap keberadaan Habibie Prize bisa membuat inovasi lebih terarah menghadapi permasalahan manusia di masa mendatang. Ia juga berharap ajang ini bisa menelurkan peneliti, perekayasa, atau dosen Indonesia yang kelak bisa menyabet penghargaan Nobel.
 
Baca: Menristek: Vaksin Merah Putih Bakal Ada Enam Versi
 
Sementara itu, Ketua Yayasan SDM Iptek Wardiman percaya pemerintah bisa meningkatkan citra Habibie Award yang kemudian berubah nama menjadi Habibie Prize. Ia berharap ajang ini bisa menjadi lebih bermutu dan berkualitas.
 
"Dan bisa menjawab apa yang diinginkan Pak Habibie, bagaimana mendorong, meningkatkan, tidak hanya usaha Iptek, tapi juga meningkatkan SDM Iptek di Indonesia," ungkap Wardiman. 
 
Habibie Prize akan digelar pada 10 November 2020 sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Ajang ini juga bakal menjadi pembuka pameran inovasi nasional.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan