Ilustrasi: Alat penyaring sampah otomatis di sungai 'Trash Conveyor' rancangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dok Antara/Humas UMM
Ilustrasi: Alat penyaring sampah otomatis di sungai 'Trash Conveyor' rancangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dok Antara/Humas UMM

Mahasiswa UMM Buat Trash Conveyor, Alat Penyaring Sampah Otomatis

Antara • 02 Februari 2021 14:40
Malang: Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merancang alat penyaring sampah otomatis yang diberi nama Trash Conveyor. Inovasi dilatarbelakangi rasa prihatin dengan banyaknya sampah yang mencemari sungai.
 
Alat ini dirancang tiga orang mahasiswa Fakultas Teknik UMM. Mereka yakni Mahdan Razaq, Sulthan Dzulfiqar Adham dan Arief Hidayat.
 
"Ide pembuatan alat ini berawal saat kami sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang," kata salah satu anggota tim, Mahdan Razaq di Malang, Selasa, 2 Februari 2021.

Pada saat KKN, Mahdan mengaku melihat banyak sungai tercemar oleh tumpukan sampah. Melihat kondisi itu, ia bersama dua orang temannya membuat alat pembersih sampah otomatis dan mengaplikasikan alat tersebut di Desa Sambigede.
 
Baca: Mesin CNC Karya SMK Warga Siap Dipesan Industri
 
"Sayangnya, ide kami tidak bisa direalisasikan di Desa Sambigede, karena terkendala perizinan. Akhirnya, saya mengajak beberapa teman jurusan dan mengajukan ide ini ke Pekan Kreativitas Mahasiswa-Teknologi (PKM-T) tahun 2020," ujar mahasiswa jurusan Teknik Industri tersebut.
 
Mahdan menjelaskan, Trash Conveyor ini memanfaatkan aliran air sungai yang jatuh dari bendungan untuk memisahkan sampah dari air. Cara kerja Trash Conveyor juga cukup sederhana.
 
 

Ia menerangkan, setelah air sungai dan sampah jatuh dari bendungan, sampah akan jatuh ke Main Convayer. Selanjutnya, dari Main Convayer sampah akan dibawa ke Secondary Convayer. Dari sinilah sampah akan dibawa ke tempat pembuangan yang sudah diletakkan di samping bendungan.
 
Sama seperti beberapa PKM lain yang didanai Ditjen Dikti pada 2020, ada beberapa perubahan terkait pelaksanaan PKM-T ini. Salah satunya adalah hasil PKM-T tidak berupa alat, namun berupa video animasi dan desain produk.
 
"Tim kami kesulitan untuk membuat desain dan video animasi. Akhirnya, kami meminta tolong pada salah satu teman dari jurusan teknik mesin untuk membuatkan video animasi untuk PKM ini," ujarnya.
 
Baca: ITS Buat Setir Mobil Ramah Lingkungan, Dilengkapi Alarm Pendeteksi Ngantuk
 
Ia mengatakan sebenarnya pemerintah telah memiliki alat pembersih sampah yang bernama Interceptor 001. Namun, alat ini memiliki beberapa kelemahan. Misalnya, penggunaan alat hanya terbatas di sungai-sungai besar, pemasangannya rumit, dan membutuhkan banyak tenaga kerja untuk mengoperasikan alat tersebut.
 
"Saya berharap dengan hadirnya inovasi ini mampu membantu mengurangi permasalahan sampah yang ada di sungai. Semoga Trash Conveyor dapat diterapkan di berbagai daerah yang ada di Indonesia," ucap Mahdan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan