Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad Alexander MA Khan. DOK Unpad
Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad Alexander MA Khan. DOK Unpad

Kesehatan Mental Nelayan Penting, Dosen Unpad Ciptakan 'Tuna'

Renatha Swasty • 17 Maret 2022 09:44
Jakarta: Nelayan merupakan salah satu pekerjaan tinggi risiko. Kesehatan mental nelayan juga rentan terganggu.
 
Namun, masih sedikit pihak yang peduli dengan kesehatan mental nelayan. Hal ini mendorong dosen Program Studi Perikanan Program Studi di Luar Kampus Utama Universitas Padjadjaran (Unpad) di Pangandaran, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Alexander MA Khan.
 
Alex menginisiasi pengembangan aplikasi telepon seluler berbasis Android untuk memantau kondisi kesehatan mental bagi nelayan. Aplikasi bernama Tuna (Sehat untuk Nelayan Indonesia) itu dikembangkan bersama sejumlah dosen dan peneliti lintas fakultas, yaitu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan bersama Fakultas Psikologi Unpad. Aplikasi dihasilkan dari riset yang didanai Kemendikbudristek sejak 2021.

“Kita melihat kesehatan mental khususnya di kalangan nelayan belum jadi perhatian utama saat ini. Biasanya, pemantauan kesehatan mental dilakukan untuk anak muda, pekerja formal, ibu hamil, atau penderita sakit secara fisik,” kata Alex dikutip dari laman unpad.ac.id, Kamis, 17 Maret 2022.
 
Alex menuturkan tekanan mental kepada nelayan sangat tinggi. Kendati merupakan sektor nonformal, tekanan mental terhadap nelayan juga serupa dengan profesi di sektor formal. Beberapa studi menunjukkan nelayan sangat rentan mengalami tekanan mental.
 
Dari berbagai riset, variabel yang menyebabkan kecemasan, stres, hingga depresi pada nelayan antara lain keterbatasan logistik untuk melaut seperti stok dan harga BBM tidak menentu. Kemudian, penurunan nilai harga jual hasil tangkapan, kualitas ikan menurun, hingga anomali cuaca, khususnya bagi nelayan saat operasi penangkapan di wilayah yang berbatasan langsung dengan samudera.
 
Selain itu, tingkat kesejahteraan yang belum merata juga memicu tekanan mental pada nelayan. Besaran pendapatan kerap tidak sebanding dengan biaya operasional dan biaya hidup yang tinggi.
 
Alex bersama tim yang terdiri dari Zuzy Anna (FPIK), Ajeng Wulandari (FPIK), Aulia Iskandarsyah (Fapsi) dan Arina Shabrina (Fapsi) mengembangkan aplikasi Tuna. Tujuannya agar nelayan mengetahui kondisi mental sebelum melaut.
 
“Nanti nelayan akan tahu kalau kondisi mentalnya belum sehat maka disarankan tidak melaut. Atau jika nelayan butuh diskusi dan konseling di aplikasi itu kita arahkan guna mendapatkan dukungan konseling maupun hotline yang tersedia pada aplikasi tersebut,” kata Alex.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan