Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Tak Perlu Takut Vaksin, Studi: 3-5 Tahun Menyintas Kanker Sama dengan Orang Normal

Antara • 09 Agustus 2021 12:56

 
Dari hasil survei RS Dharmais Jakarta dan beberapa rumah sakit yang menyebar ratusan kuesioner untuk mengetahui berapa banyak pasien kanker yang mendapatkan vaksinasi, yang balik hanya sedikit.
 
“Nyatanya yang balik, dari 200 kuesioner hanya 12 kuesioner. Padahal kita sudah bikin rekomendasi vaksinasi itu lebih dari 200, tapi yang divaksinasi itu sedikit,” ujar Walta dalam telekonferensi Bakti Sosial Peraboi yang diselenggarakan di Tanggerang, Ahad.

Walta menyebut ada dua kemungkinan yakni pasien takut divaksinasi dan tenaga medis juga takut memvaksinasi pasien kanker. Untuk itu, pihaknya menyelenggarakan bakti sosial vaksinasi yang diperuntukkan bagi pasien kanker.
 
Padahal pasien kanker padat berisiko mengalami gejala berat sampai kematian apabila terinfeksi covid-19. Angka kejadian pasien kanker padat di Indonesia saat ini cukup tinggi.
 
Dari jumlah itu, tercatat kasus kematian sebanyak 23 persen. Padahal tingkat kematian nasional sekitar empat hingga lima persen.
 
“Melalui bakti sosial bagi pasien kanker ini, semoga dapat membuka mata tenaga medis dan pasien kanker bahwa vaksinasi COVID-19 aman bagi pasien kanker sekalipun,” kata dia.
 
Untuk itu, Peraboi menggelar bakti sosial dengan menggandeng Komando Distrik Militer 0510/Tigaraksa Kodam Jaya Kabupaten Tangerang. Kegiatan itu adalah kegiatan vaksinasi massal pertama di Indonesia yang menyasar khusus pasien kanker.
 
“Pemerintah juga sudah mengumumkan bahwa ibu hamil sudah boleh divaksinasi, tapi belum tentu ibu hamil mau divaksinasi jika tidak dibuat wadahnya. Barangkali teman-teman dokter kandungan membuat wadahnya, pasti banyak ibu hamil yang mau divaksinasi. Jadi perlu ada wadahnya,” cetus dia.
 
Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agum Gumelar menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada Peraboi dan mendorong penyintas kanker untuk menggunakan kesempatan itu sebaik-baiknya. Sebab dapat langsung berkomunikasi dengan dokter ahli bedah onkologi yang dapat menjelaskan bila ada keraguan terhadap vaksinasi bagi pasien kanker.
 
“Ini merupakan kegiatan yang luar biasa, karena pasien kanker selama satu setengah tahun ini selalu bertanya apakah mereka bisa divaksinasi, dan banyak yang tidak percaya diri karena mereka khawatir ditolak pada saat penapisan,” kata Linda.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan