Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Apa Itu Peta Konsep? Begini Cara Menyusun dan Jenis-jenisnya

Medcom • 24 Mei 2023 16:33
Jakarta: Peta konsep adalah suatu cara untuk menyajikan informasi dalam bentuk konsep-konsep yang saling terhubung membentuk rangkaian, yang dibuat dalam bentuk gambar maupun diagram secara kreatif, ringkas, dan mudah dipahami.
 
Peta konsep merupakan salah satu teknik pembelajaran yang kerap digunakan dalam dunia pendidikan oleh para pengajar. Bahkan, peta konsep juga digunakan dalam dunia kerja yang dijadikan sebagai media untuk melakukan presentasi saat meeting.
 
Lantas, apa itu peta konsep dan bagaimana cara membuatnya? Yuk simak Sobat kita kenalan dengan peta konsep, dilansir dari laman digilib.unila.ac.id:

Apa Itu Peta konsep

Menurut Trianto, dalam buku Mendesain Pembelajaran Inovatif Progresif, peta konsep adalah sebuah ilustrasi grafis konkret yang mengidentifikasi bagaimana sebuah satu konsep dihubungkan dengan konsep-konsep lain, sehingga menjelaskan suatu pengertian konseptual seseorang dalam suatu rangkaian pernyataan.

Menurut Dahar (2008), peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi- proposisi. Proposisi merupakan dua atau lebih konsep yang dihubungkan oleh kata- kata dalam suatu unit.
 
Peta konsep adalah gambaran atau ilustrasi grafis dari hubungkan antara beberapa konsep atau ide-ide pembelajaran lebih bermakna. Peta konsep bertujuan untuk menjelaskan sebuah pengertian konseptual dalam rangkaian pernyataan.

Jenis Peta Konsep

Menurut Nur dalam Trianto (2009:160) terdapat beberapa jenis peta konsep untuk menjelaskan suatu materi, yaitu:

1 . Pohon Jaringan

Pohon jaringan adalah peta konsep yang ide-ide pokok suatu konsep dibuat dalam sebuah persegi empat, sedangkan beberapa kata yang lain dituliskan dan dihubungkan dengan garis-garis penghubung, dan garis-garis penghubung tersebut menunjukkan hubungan antara ide-ide tersebut.
 
Peta konsep jenis pohon jaring cocok digunakan untuk memvisualkan hal-hal:
  1. Menunjukan informasi sebab-akibat
  2. Suatu hierarki
  3. Prosedur yang bercabang
  4. Istilah-istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan-hubungan.

2. Rantai Kejadian

Peta konsep rantai kejadian, merupakan peta konsep yang dapat digunakan untuk menunjukkan suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam sebuah prosedur, atau suatu tahapan dalam suatu proses. Misalnya, dapat digunakan dalam melakukan suatu eksperimen.
 
Peta konsep jenis rantai kejadian cocok digunakan untuk memvisualkan hal-hal, seperti:
  1. Memberikan tahap-tahap suatu proses
  2. Langkah-langkah dalam suatu prosedur
  3. Suatu urutan kejadian.

3. Siklus

Peta konsep siklus merupakan peta konsep yang di dalamnya memuat rangkaian kejadian yang tidak menghasilkan suatu hasil. Kejadian terakhir pada rantai tersebut menghubungkan kembali pada kejadian awal, sehingga siklus berulang dengan sendirinya.
 
Peta konsep siklus cocok diterapkan untuk menunjukan hubungan bagaimana suatu rangkain kejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang berulang-ulang. Misalnya memperlihatkan siklus tentang hubungan antara siang dan malam.

4.  Laba-laba

Peta konsep laba-laba adalah peta konsep dapat digunakan untuk curah pendapat. Dalam melakukan curah pendapat, ide-ide berasal dari suatu ide yang sentral, sehingga dapat memperoleh sejumlah ide yang bercampur aduk. Banyak dari ide-ide tersebut berkaitan dengan ide sentral, namun belum tentu jelas hubungannya satu sama lain.
 
Peta konsep laba-laba cocok digunakan untuk memvisualkan hal-hal:
  1. Tidak menurut hirarki, atau konsep yang tidak berurutan, kecuali berada dalam suatu kategori
  2. Kategori yang tidak paralel
  3. Hasil curah pendapat.

Cara Menyusun Peta Konsep

Pembuatan peta konsep dilakukan dengan membuat suatu sajian visual atau diagram tentang bagaimana ide-ide penting atau suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain.
 
Menurut Arend, dalam Trianto, terdapat langkah-langkah dalam membuat peta konsep, yaitu:
  1. Mengidentifikasikan ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep
  2. Mengidentifikasikan ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama
  3. Menempatkan ide utama di tengah atau puncak peta tersebut
  4. Mengelompokan ide-ide atau konsep sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual menunjukan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan langkah-langkah menyusun peta konsep, seperti:
  1. Memilih suatu bahan bacaan
  2. Menentukan konsep-konsep yang relevan
  3. Mengelompokan (mengurutkan) konsep-konsep dari yang paling inklusif ke yang paling tidak inklusif. Dengan kata lain, konsep yang paling inklusif berada pada bagian paling atas, sedangkan konsep yang tidak inklusif berada pada bagian paling bawah.
  4. Menyusun konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan.
Dalam peta konsep dapat dibuat secara manual maupun digital. Contohnya, dalam membuat peta konsep secara digital bisa menggunakan laptop dan memanfaatkan aplikasi Microsoft Word atau Microsoft Power Point.
 
Di aplikasi tersebut, dapat membuat bagan untuk peta konsep dari menu yang tersedia. Tambahkan gambar-gambar yang berhubungan dengan peta konsep, agar lebih mudah mengingat penjelasannya.
 
Nah, itulah penjelasan mengenai peta konsep. Semoga bermanfaat, Sobat Medcom! (Dewi Larasati). 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Baca juga:  Lowongan Kerja di Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ada Posisi untuk Lulusan SMA/SMK

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan