"Ternyata di antara kita ada yang ragu untuk berubah, enggan meninggalkan kebiasaan lama dan pesimistis dalam memperjuangkan Indonesia Maju. Hal ini menurut saya sangat ironis," kata Nadiem dalam webinar 'Pendidikan Indonesia untuk Masa Depan Bangsa dan Kemanusiaan', Rabu, 2 Juni 2021.
Menurut Nadiem, situasi ini berbanding terbalik dengan cerita semangat tokoh bangsa era kemerdekaan. Misalnya, semangat Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.
"Karena tokoh pendiri bangsa kita bung Karno pernah menyampaikan, bangsa yang tidak percaya pada kekuatan dirinya sebagai bangsa tidak dapat berdiri sebagai bangsa yang merdeka," terangnya.
Baca: Legislator Minta Nadiem Tancap Gas Langsung Gigi 5
Nadiem mengatakan, pola pikir pesimistis dalam masyarakat perlu dihilangkan. Sebab, kata dia, pendahulu bangsa Indonesia, menjadikan optimisme sebagai modal dalam menghadirkan kemerdekaan.
Semangat optimisme itu, kata Nadiem, telah dimasukkan ke dalam program-program Kemendikbudristek. Contohnya, lewat kebijakan Merdeka Belajar yang telah dimulai selama satu tahun lebih.
"Saat ini kita menanamkan kepercayaan dan keyakinan bahwa merbel dan kemajuan bangsa ini bisa kita raih bersama. Melalui pendekatan ini banyak transformasi yang ingin kami wujudkan, untuk memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia dari jenjang PAUD sampai perguruan tinggi," tutur Nadiem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
