Sering kali, drama-drama tersebut menggunakan lokasi seperti sekolah dan kampus di Korea Selatan untuk memperlihatkan latar kehidupan siswa dan mahasiswa di sana. Sobat Medcom pasti sering bertanya-tanya, apakah yang digambarkan dalam drakor benar-benar sama dengan kehidupan aslinya?
Melansir dari laman Ruangguru, berikut sembilan fakta tentang sekolah di Korea Selatan:
1. Jam belajar
Pelajar di Indonesia rata-rata memulai hari mereka di sekolah pada jam 08.00 pagi dan pulang jam 16.00, baik SD maupun SMP. Meski begitu, masih banyak pelajar yang suka mengeluh dan merasa mereka pulang terlalu sore.Padahal, di Korea pelajar bisa selesai belajar jam 19.00. Belum lagi banyak di antara mereka yang suka melakukan self-study (yaja) yang bisa membuat mereka belajar sampai jam 23.00.
Sobat Medcom pasti bertanya-tanya, mengapa bisa mereka belajar begitu lama? Hal ini ternyata memang sudah menjadi peraturan wajib, karena siswa di sana perlu melakukan persiapan untuk suneung atau yang biasa kita sebut dengan SBMPTN di Indonesia.
2. Bimbingan Belajar (Bimbel)
Sobat Medcom pasti berpikir, sudah belajar 16 jam di sekolah, apakah memerlukan bimbel lagi? Dan ternyata, rata-rata siswa Korea masih memerlukan hagwon atau bimbel ini, bahkan banyak dari mereka yang baru dapat tidur pukul 02.00.Anehnya, hal ini tidak hanya dirasakan oleh siswa SMA saja, namun juga siswa SD Dan SMP. Mengutip buku “Shadow Education and the Curriculum and Culture of Schooling in South Korea”, milik Young Chun Kim, sekitar 8 dari 10 atau 80 persen siswa di Korea mendaftar bimbel.
Meski begitu, uniknya bimbel di Korea tidak hanya menawarkan pelajaran akademis saja seperti Matematika ataupun Sejarah, namun juga pelajaran akademis seperti non akademis seperti kesenian serta olahraga. Hal ini tentunya sangat jarang kita lihat di bimbel-bimbel yang ada di Indonesia.
Namun, seperti kata pepatah, ada barang ada pun harga. Karena walaupun terkenal bagus, biaya bimbel ini sangatlah mahal.
Tercatat dari data yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Korea Selatan, pada 2016 saja kurang lebih 14,4 persen keluarga di Korea mengeluarkan 500.000 Won atau sekitar Rp6 juta untuk biaya bimbel per satu anak.