Bahkan, menurutnya, pertumbuhan teknologi pun belum mampu mengalahkan soft skills manusia. Berbeda dengan hard skills, yang kini telah banyak digantikan oleh kemampuan mesin.
"Walaupun perubuhan teknologi cepat, softskill itu masih diandalkan," kata dia dalam Roadshow Virtual Kuliah Umum OSC Medcom.id, Rabu 27 Oktober 2021.
Baca: 3 Modal Menjadi Generasi Indonesia Emas
Dia menjelaskan, kebutuhan akan sumber daya manusia yang kaya dengan soft skill akan tumbuh 2,5 persen lebih cepat setiap tahunnya. Artinya, lapangan pekerjaan yang membutuhkan soft skills pun akan semakin meluas.
"Bahkan nanti dua per tiga dari total pekerjaan di 2030 juga membutuhkan soft skills," tuturnya.
Kania mengatakan, salah satu cara yang bisa dilakukan mahasiswa untuk mengasah soft skills yakni dengan menjadi pribadi yang adaptif. Selain itu, mulai meninggalkan kebiasaan buruk.
"Jadi kita mesti konsisten mengubah perilaku yang merugikan kita. Jadi harus disadari kita bisa berubah dan berubah menjadi lebih baik, adalah soft skills dasar yang perlu dilakukan," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
