"Sampai saat ini belum adanya kepastian keberlanjutan studi putra putri terbaik bangsa BIM 4 ini. Mereka yang semula dijanjikan bisa meneruskan S1 ke universitas terkemuka luar negeri sebagai bagian dari penyiapan sumber daya manusia di Generasi Emas 2045 tidak jelas kepastiannya," kata Ketua Forum Komunikasi Orang Tua Siswa, Ishandawi, di kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025.
Sebanyak 350 siswa menerima BIM Angkatan 4. Mereka dapat memilih satu dari 99 kampus terbaik dunia yang masuk dalam QS World University Ranking.
Ishandawi mengatakan penerima beasiswa sudah menerima Letter of Acceptance (LoA). Sehingga, seharusnya sudah siap dan dalam waktu dekat dapat memulai perkuliahan.
Baca juga: Sri Mulyani Pastikan KIP Kuliah, Beasiswa LPDP hingga UKT Tak Terimbas Efisiensi Anggaran |
Kecemasan orang tua bertambah menyusul efisiensi anggaran oleh pemerintah yang juga menyasar Kemendiktisaintek. Mereka khawatir status penerima beasiswa dibatalkan.
"Ditambah lagi informasi terkait adanya program penghematan pemerintah secara besar-besaran. Di tengah ketidakpastian tersebut (terkait anggaran) rasa cemas itu muncul," ujar Ishandawi.
Lewat aksi hari ini, pihaknya berharap penerima beasiswa mendapat kepastian. Terlebih, Mendiktisaintek Satryo Soemantro Brodjonegoro menyebut anggaran beasiswa diupayakan kembali ke pagu awal sehingga tak terkena efisiensi.
"Kami para orang tua berkunjung ke kemendiktisaintek pada hari ini 19 Februari 2025 untuk menanyakan dan memastikan program beasiswa ini tetap berlanjut," ujar dia.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) berupaya mengembalikan anggaran beasiswa ke pagu awal. Sebelumnya, anggaran beasiswa turut terkena efisiensi.
"Kami usulkan kembali supaya tetap pada pagu semula, karena ini termasuk kategori yang tidak kena efisiensi," ungkap Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam Raker Komisi X DPR RI, dikutip Kamis, 13 Februari 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News