Ilustrasi kerbau. MI/Amiruddin
Ilustrasi kerbau. MI/Amiruddin

Jangan Salah Lagi, Guru Besar IPB Bagikan Cara Olah Daging Kerbau Jadi Empuk dan Enak

Renatha Swasty • 04 Juni 2025 19:06
Jakarta: Kerbau menjadi pilihan utama untuk kurban selain kambing atau domba saat Iduladha di beberapa wilayah Indonesia. Ini lantaran harga kerbau relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan sapi. 
 
Namun, daging kerbau kerap dianggap keras dan sulit diolah. Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University, Irma Isnafia Arief, mengatakan kerbau bisa menjadi sajian empuk dan lezat bila diolah dengan teknik yang tepat.
 
“Daging kerbau memiliki tekstur lebih keras dibandingkan daging sapi, sehingga memerlukan perlakuan khusus agar hasilnya empuk dan enak disantap,” papar Irma, Rabu, 4 Juni 2025. 

Salah satu teknik dasar yang direkomendasikan adalah memotong daging melintang serat. Irma menuturkan cara ini akan memudahkan proses pemasakan sekaligus membantu daging menjadi lebih lembut.
 
Ia juga menyarankan penggunaan bahan alami untuk membantu proses pelunakan, antara lain daun pepaya dan nanas. Kedua bahan tersebut mengandung enzim yang efektif melembutkan serat daging. 
 
“Cukup bungkus daging dalam daun pepaya selama 10 menit atau aduk dengan irisan nanas selama 5–10 menit. Tapi jangan terlalu lama, agar daging tidak hancur,” jelas dia. 
 
Selain itu, perendaman daging dalam bumbu seperti jahe, serai, daun jeruk, dan air jeruk nipis mampu mengurangi aroma khas (tajam) daging kerbau sekaligus meningkatkan kelembutannya. Irma mengatakan masih banyak masyarakat melakukan kesalahan dalam mengolah daging kerbau, seperti memasaknya dengan api besar. 
 
Baca juga: Jangan Asal Sembelih! Ini Waktu yang Benar Menyembelih Hewan Kurban agar Sah 

“Ini justru membuat daging cepat kering dan keras,” kata dia. 
 
Irma merekomendasikan metode memasak perlahan (slow cooking), seperti menggunakan api kecil atau panci presto. Kesalahan lain yang umum terjadi tidak menggunakan teknik pengempukan sederhana, dengan memukul daging. 
 
“Tidak menggunakan teknik sederhana seperti memukul daging atau merendamnya dalam bahan pelunak alami dapat membuat daging tetap keras dan sulit dikunyah,” ucap dia. 
 
Irma menuturkan rendahnya popularitas daging kerbau dibandingkan dengan sapi juga menjadi perhatian. Banyak masyarakat belum mengetahui cara pengolahan yang tepat, sehingga cenderung menghindarinya.
 
“Rasa khas daging kerbau juga belum tentu disukai semua orang dan distribusinya tidak seluas daging sapi,” ujar dia. 
 
Dia juga menyinggung aspek budaya, yakni anggapan daging sapi lebih prestisius, terutama di kota-kota besar. Irma berharap konsumsi daging kerbau bisa meningkat. 
 
“Jika tahu cara mengolahnya, daging kerbau bisa jadi alternatif sumber protein hewani yang lezat, sehat, dan ekonomis,” tutur dia.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan