Gus Yaqut mengatakan, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan diarahkan bagi kesejahteraan umat manusia dan pembangunan sumber daya manusia.
"Pengembangan ilmu pengetahuan seharusnya bersifat menyatu dengan nilai-nilai keagamaan, seperti nilai keadilan, menghormati orang lain, tasamuh, dan silaturrahim, dihayati sungguh-sungguh dan kemudian dipraktikkan," kata Gus Yaqut dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdatul Ulama secara virtual Rabu, 10 Februari 2021.
Ia menambahkan, syarat utama menciptakan lembaga pendidikan yang berdaya saing terletak pada pembenahan tatakelola, perbaikan manajemen sampai dengan aspek kepemimpinan. Lembaga Pendidikan Ma’arif NU memiliki potensi besar menjadi lembaga pendidikan yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sekaligus.
Baca: Perguruan Tinggi Diminta Lebih Berperan Tingkatkan Minat Baca Masyarakat
Ketua LP Ma’arif PBNU KH Zainul Arifin Junaidi mengatakan, ada beberapa kegiatan dari LP Ma`arif yang belum dilaksanakan karena terkendala pandemi covid 19.
Zainul Arifin Junaidi juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menyampaikan masukan terkait Konsep Peta Pendidikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Menurutnya, peta jalan pendidikan sangat penting sebagai upaya menata pendidikan hari ini dan masa yang akan datang dengan menggunakan tren global dan masa depan.
Pembelajaran sebagai pijakan tanpa mengabaikan dimensi historis dan religiustas bangsa Indonesia yang semestinya menjadi titik awal refleksi, evaluasi dan antisipasi.
"Dengan adanya peta jalan pendidikan, pendidikan di Indonesia dapat dikawal secara konsisten meskipun terjadi pergantian pengambil kebijakan di bidang pendidikan, peta jalan menjadi pengikat para pengambil kebijakan di bidang pendidikan," tutur Zainul.
Rakornas LP Ma`arif NU juga dihadiri secara virtual oleh Menteri Pendidikan dan Kabudayaan Indonesia Nadiem Makarim dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Mendikbud Nadiem Makarim dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh pengurus dan aktor pendidikan di LP Maarif Nahdatul Ulama dalam mensuskeskan pendidikan di Indonesia.
"Saya memberikan apresiasi yang setinggi tingginya terhadap partisipasinya, semangatnya, dan kerja sama semua aktor pendidikan di LP Ma’arif NU dan PBNU dalam mencerdaskan anak bangsa," tutur Nadiem.
Baca: IAKN Bersiap Jadi Universitas Kristen Negeri Pertama di Indonesia
Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU) merupakan aparat departementasi NU yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan-kebijakan pendidikan Nahdlatul Ulama, yang ada di tingkat Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, dan Pengurus Majelis Wakil Cabang.
LP Ma'arif NU dalam perjalannya secara aktif melibatkan diri dalam proses-proses pengembangan pendidikan di Indonesia. Secara institusional, LP Ma'arif NU juga mendirikan satuan-satuan pendidikan berupa sekolah dan madrasah, mulai tingkat dasar, menengah, hingga perguruan tinggi.
Hingga saat ini tercatat tidak kurang dari 6000 lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air bernaung di bawahnya, mulai dari TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, hingga beberapa perguruan tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News