Pahlawan nasional H.R. Rasuna Said
Pahlawan nasional H.R. Rasuna Said

Mengenal H.R. Rasuna Said, Perempuan Minang yang Getol Perjuangkan Pendidikan Wanita

Renatha Swasty • 14 September 2023 22:03
Jakarta: Sobat Medcom pasti tidak asing dengan nama H.R. Rasuna Said. Ya, nama ini dijadikan nama jalan di Jakarta. Tapi, kamu sudah tahun belum sih siapa Rasuna Said itu?
 
Dia adalah Hajjah Rangkayo Rasuna Said. Perempuan yang tak hanya berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, tetapi juga berjuang demi keberdayaan perempuan.
 
Dikutip dari laman Ditsmp Kemdikbud, H.R. Rasuna Said lahir pada 14 September 1910 di Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Dia berasal dari keluarga bangsawan Minangkabau. Ayahnya yang bernama Muhamad Said merupakan seorang saudagar Minangkabau sekaligus aktivis.

Pendidikan awal Rasuna Said dimulai sejak Sekolah Dasar (SD) lalu berlanjut ke pesantren Ar-Rasyidiyah di mana ia menjadi satu-satunya santri perempuan. Dia dikenal sebagai insan cerdas, pemberani, dan berbakat. Setelah itu, pendidikannya berlanjut di Diniyah Putri Padang Panjang.
 
Rasuna Said merupakan sosok yang sangat memperhatikan pendidikan kaum perempuan. Hal tersebut dibuktikan dengan pernah menjadi guru di Diniyah Putri.
 
Namun, pada 1930, Rasuna Said memutuskan berhenti mengajar karena ia berkeyakinan kemajuan kaum perempuan tak hanya dapat dicapai melalui pendidikan formal, namun juga melalui perjuangan politik. Rasuna Said memulai perjuangan politiknya dengan aktif di Sarekat Rakyat (SR) sebagai sekretaris cabang.
 
Kemudian, ia bergabung dengan Soematra Thawalib dan bersama-sama mendirikan Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI) pada 1930. Rasuna Said juga ikut mengajar di sekolah-sekolah yang didirikan oleh PERMI.
 
Bahkan, ia mengambil langkah lebih jauh dengan mendirikan Sekolah Thawalib di Padang dan memimpin Kursus Putri serta Kursus Normal di Bukittinggi. Selama keterlibatannya di PERMI, Rasuna Said memiliki reputasi sebagai orator ulung yang tak segan mengecam pemerintahan Belanda.
 
Keberaniannya ini mencatatkan namanya sebagai wanita pertama yang dijerat hukum Speek Delict karena berani berbicara menentang penjajahan Belanda. Pada 1932, Rasuna Said bersama teman seperjuangannya, Rasimah Ismail, ditangkap dan dipenjara di Semarang.
 
Setelah bebas dari jeruji besi, pada 1935 Rasuna Said menjadi pemimpin redaksi majalah Raya di Sumatera Barat. Rasuna Said dikenal dengan tulisan-tulisannya yang tajam sehingga majalah “Raya” pada saat itu dianggap radikal.
 
Polisi rahasia Belanda berhasil mempersempit ruang geraknya sehingga Rasuna Said memilih pindah ke Medan, Sumatera Utara. Tahun 1937, Rasuna mendirikan Perguruan Putri di Medan dan juga menerbitkan majalah mingguan bernama “Menara Poeteri”.
 
Setelah kemerdekaan Indonesia, Rasuna Said aktif di Badan Penerangan Pemuda Indonesia dan Komite Nasional Indonesia. Dia kemudian duduk di kursi Dewan Perwakilan Sumatera mewakili daerah Sumatera Barat.
 
Setelah itu, ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS) dan Dewan Pertimbangan Agung setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga akhir hayatnya.
 
H.R. Rasuna Said adalah contoh teladan dari seorang wanita yang tak hanya memperjuangkan pendidikan dan kemajuan kaum perempuan, tetapi juga memainkan peran besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pada 1974, H.R. Rasuna Said diakui sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No: 084/TK/Tahun 1974.
 
Baca juga: 10 Pahlawan Nasional Wanita dan Kisah Perjuangannya

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan