Namun, kebijakan itu dikembalikan ke perguruan tinggi. Pada akhirnya, perguruan tinggi yang menetapkan standar kelulusan bagi mahasiswa, baik lewat skripsi, maupun tugas akhir lainnya.
Perguruan tinggi tak perlu ragu memberikan tugas akhir dalam bentuk selain skripsi. Sebelumnya, ada mahasiswa yang membuat suatu karya tetapi tetap dilabeli skripsi.
"Nah selama ini, ini kan mereka otomatis walau sebenarnnya karya tapi ditulis saja skripsi," kata Sesdirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Tjitjik Srie Tjahjandarie, di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat, 8 September 2023.
Dia menegaskan mahasiswa tidak harus membuat skripsi untuk lulus. Mengingat, tak semua bidang keilmuan bisa cocok membuat skripsi.
"Oleh karena itu menurut saya menjadi lebih match bahwa kebutuhannya enggak harus skripsi. Sekarang ini dipayungi oleh Permendikbudristek 53 Tahun 2023 bahwa tugas akhir enggak harus dalam bentuk skripsi tapi bukan artinya skripsi dihilangkan," tegas dia.
Tjitjik menyebut dengan begitu mahasiswa bisa lebih menguatkan kompetensinya lewat ragam tugas akhir yang lebih cocok. Tak ada lagi kesan bila ingin lulus harus memaksakan diri membuat skripsi.
"Misalnya di bidang keilmuan terentu tetap menganggap bahwa skripsi itu adalah tugas akhir yang lebih fit dan pas ya disilakan," ujar dia.
| Baca juga: Sudah Saatnya Kampus di Indonesia Serupa Luar Negeri |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
