Jenis-jenis bullying atau perundungan yang wajib diketahui oleh orang tua (Ilustrasi: Freepik)
Jenis-jenis bullying atau perundungan yang wajib diketahui oleh orang tua (Ilustrasi: Freepik)

Orang Tua Wajib Tahu! Ini 5 Jenis Bullying agar Anak Tidak Jadi Korban atau Pelaku

Muhammad Syahrul Ramadhan • 19 November 2025 16:13
Jakarta: Bullying atau perundungan masih menjadi persoalan serius di berbagai lingkungan, mulai dari sekolah, tempat bermain, hingga ruang digital. Bentuk perundungan pun semakin beragam, tidak hanya berupa kekerasan fisik tetapi juga tindakan halus yang merusak kondisi psikologis korban.
 
​Untuk melawan dan mencegahnya, sangat penting bagi orang tua untuk memahami bahwa bullying hadir dalam berbagai bentuk. Mengenali jenis-jenis bullying adalah langkah awal untuk dapat mendeteksi dan mengambil tindakan yang tepat agar anak tidak menjadi korban atau pelaku perundungan.
 
​Berikut adalah 5 jenis perundungan yang paling umum terjadi dan perlu diwaspadai:

​1. Perundungan Verbal (Verbal Bullying)


​Perundungan verbal adalah jenis bullying yang paling umum dan sering dianggap sepele, padahal dampaknya bisa sangat merusak mental. Jenis ini menggunakan kata-kata sebagai alat untuk menyakiti, mengintimidasi, atau merendahkan korban. Perundungan verbal meliputi penggunaan bahasa lisan yang meremehkan dan menyakitkan.

​2. Perundungan Fisik (Physical Bullying)


​Ini adalah jenis bullying yang paling mudah diidentifikasi karena melibatkan kontak fisik yang disengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau cedera pada korban. Perundungan fisik merupakan tindakan agresif yang langsung ditujukan pada tubuh korban atau merusak barang-barang miliknya.
 
Baca juga: Puan Maharani: Sekolah dan Kampus Sudah Darurat Bullying
 

​3. Perundungan Sosial/Relasional (Social/Relational Bullying)


​Perundungan relasional bertujuan untuk merusak reputasi sosial seseorang atau hubungannya dengan orang lain. Pelaku mencoba membuat korban merasa terisolasi, ditolak, dan tidak berharga di mata teman-temannya melalui manipulasi hubungan sosial.

​4. Perundungan Siber (Cyberbullying)


​Seiring majunya teknologi, bullying kini merambah ke dunia digital. Cyberbullying terjadi menggunakan perangkat elektronik melalui platform media sosial, email, aplikasi pesan, atau game online. Karena bersifat anonim dan tersebar luas, jenis ini bisa sangat sulit dilacak dan dampak kerusakannya cepat menyebar.

​5. Pelecehan Seksual (Sexual Harassment)

​Meskipun sering diklasifikasikan sebagai tindak kriminal yang terpisah, pelecehan seksual sering menjadi bagian dari bullying di lingkungan sekolah atau institusi. Ini melibatkan tindakan yang bersifat seksual dan dilakukan tanpa persetujuan, menyebabkan korban merasa terancam, terhina, atau tidak nyaman.

Upaya menghentikan bullying tidak bisa dilakukan satu pihak saja. Lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja, komunitas, hingga ruang digital perlu bersama-sama menciptakan budaya saling menghargai. 
 
Edukasi tentang empati, keberanian untuk melapor, serta aturan yang tegas terhadap tindakan perundungan menjadi kunci penting. Semakin banyak pihak terlibat, semakin besar peluang untuk mencegah dan menghentikan bullying dalam berbagai bentuk.
 
(Sheva Asyraful Fali)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RUL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan