Peserta harus memilih mapel pilihan ini dengan cermat. Sebab, nilai-nilai ini bakal dimanfaatkan dalam proses Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2026.
Lalu, mapel pilihan apa saja yang paling banyak dipilih peserta TKA 2025? Simak data dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berikut ini!
Sejumlah mapel di bidang Sosial Humaniora (Soshum) lebih banyak dipilih para siswa. Misalnya saja seperti mapel terkait Produk Kewirausahaan, Pendidikan Pancasila, Sosiologi hingga Ekonomi.
Sementara itu, mapel terkait Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM) yang sedang digalakan pemerintah justri memiliki persentase pilihan yang kecil. Misalnya saja Biologi hanya dipilih 2,02 persen siswa, bahkan mapel Fisika hanya dipilih 0,94 persen siswa. Beirkut data lengkap mapel pilihan siswa dalam TKA 2025:
Mapel pilihan terbanyak diikuti peserta TKA 2025
- Produk/Projek Kreatif dan Kewirausahaan: 36,54 persen
- PPKn/Pendidikan Pancasila: 31,15 persen
- Sosiologi: 19,96 persen
- Ekonomi: 17,72 persen
- Sejarah: 11,46 persen
- Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut: 11,41 persen
- Matematika Tingkat Lanjut: 11,38 persen
- Kimia: 10,20 persen
- Bahasa Inggris Tingkat Lanjut: 6,12 persen
- Bahasa Arab: 2,21 persen
- Biologi: 2,02 persen
- Bahasa Jepang: 1,21 persen
- Fisika: 0,94 persen
- Antropologi: 0,71 persen
- Bahasa Mandarin: 0,32 persen
- Bahasa Jerman: 0,17 persen
- Bahasa Korea: 0,10 persen
- Geografi: 0,09 persen
- Bahasa Prancis: 0,05 persen
Cara pengolahan nilai TKA
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin, menjelaskan penskoran TKA menggunakan Item Response Theory (IRT) model 2 parameter logistics. Model ini tidak hanya menghitung jawaban benar."Tapi mempertimbangkan tingkat kesulitan dan daya beda butir soal," kata Toni dalam Taklimat Media di Jakarta, Senin, 22 Desember 2025.
Model ini membuat jumlah jawaban benar tak berbanding lurus dengan skor yang didapatkan. Misalnya, dua murid dengan jumlah jawaban benar sama, namun berbeda butir soal akan mendapatkan skor yang berbeda.
"Metode ini mampu membedakan kemampuan secara lebih adil dan informatif," tutur Toni.
Skor para murid ini kemudian ditransformasikan menjadi nilai skala 0-100. Nilai batas kategori ditentukan melalui standar setting metode extended angof.
"Penentuann nilai batas melibatkan 125 orang guru bidang studi dari berbagai wilayah. Proses penentuan kategori dilakukan dengan prosedur baku, terdokumentasi dan iteratid dalam tiga putaran," sebut dia.
Nah seperti apa capaian nasional TKA para siswa di semua mata pelajaran? Berikut datanya:
Rerata nilai capaian nasional TKA 2025 semua mapel
Mapel Wajib
- Bahasa Indonesia: 55,38
- Matematika: 36,10
- Bahasa Inggris: 24,93
Mapel Pilihan
- PPKN: 60,91
- Antropologi: 70,43
- Projek Kreatif dan Kewirausahaan: 56,34
- Bahasa Indonesia (Lanjut): 68,02
- Matematika (Lanjut): 39,32
- Bahasa Inggris (Lanjut): 45,23
- Biologi: 54,40
- Sosiologi: 60,07
- Ekonomi: 31,68
- Kimia: 34,92
- Sejarah: 62,72
- Fisika: 37,65
- Geografi: 70,36
- Bahasa Arab: 64,97
- Bahasa Jepang: 55,21
- Bahasa Mandarin: 57,56
- Bahasa Jerman: 36,59
- Bahasa Korea: 28,55
- Bahasa Prancis: 45,05
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News