Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Eduart Wolok. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Eduart Wolok. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Jangan Khawatir Nilai TKA 2025 Jeblok, Proses SNBP 2026 Tetap Adil

Ilham Pratama Putra • 23 Desember 2025 17:33
Jakarta: Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Eduart Wolok, telah mendapatkan informasi nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 siswa kelas 12 banyak yang jeblok. Nilai tersebut akan menjadi indikator penting dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2026.
 
Di tengah jebloknya nilai para siswa, Eduart memastikan proses SNBP 2026 akan menjunjung asas keadilan. Seluruh potensi siswa dalam SNBP 2026 akan diperhatikan dalam proses seleksi.
 
"Jangan sampai kan ada terjadi unfairness terhadap peserta SNBP. Akan tetapi semua elemen asesmen yang dipunyai oleh siswa itu akan kita perhatikan dalam proses seleksi," kata Eduart kepada Medcom.id, Selasa, 23 Desember 2025.

Pihaknya memastikan akan bijak melihat nilai TKA. Termasuk nantinya untuk bahan validator antara nilai TKA dengan rapor.
 
"Kita kan ada rumusan untuk melihat itu di rentang nilai seperti apa, nilai rapor yang bagaimana, itu akan dikatakan valid atau tidak. Termasuk kita juga akan melihat jebloknya karena apa," ungkap dia.
 
Pihaknya juga akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan TKA. Sebab, dalam pelaksanaan TKA juga terjadi kecurangan dan sebagainya.
 
"Karena ada hal yang menjadi prinsip di situ yang harus kita pastikan, bahwasannya standarisasi ini berlaku sama di seluruh Indonesia, agar supaya proporsinya bisa kita tentukan dengan baik," ujar Eduart.
 
Eduart mengatakan panitia SNPMB belum memastikan besaran bobot nilai TKA sebagai penentu kelulusan calon mahasiswa dalam SNBP 2026. "Yang pasti adalah TKA itu kan menjadi syarat untuk mendaftar SNBP. Dikarenakan TKA pasti digunakan sebagai validator selain rapor yang diunggah peserta SNBP," kata dia. 
 
Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) itu mengaku masih menunggu data TKA dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Saat ini, para rektor belum menerima hasil TKA.
 
"MRPTNI, maupun Kemendiktisaintek itu belum menerima hasil TKA-nya," ujar dia.
 
Besaran bobot TKA dalam SNBP 2026 baru bisa ditentukan setelah pihaknya melihat hasil TKA. Setelah mendapatkan hasil TKA, barulah pihaknya merumuskan.  
 
"Dan kami memang akan melihat hasil TKA dulu. Kemudian setelah itu kita akan rumuskan bersama baik di kepanitiaan SNPMB ataupun pengurus MRPTNI, untuk kemudian kita sama-sama posisikan TKA tersebut," sebut dia.
 
Hal itu dilakukan bukan hanya untuk penentuan proporsi. MRPTNI juga perlu melakukan evaluasi terhadap TKA.
 
"Kita masih belum menyikapi terkait isu yang terkini, terkait yang peserta yang curang, itu apakah nilainya akan diapakan, apakah masih ada nilai atau tidak ada nilai, itu kita masih menunggu Kemendikdasmen," ujar Eduart.
 
Kemendikdasmen bakal menyerahkan nilai TKA kepada Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) pada 23 Desember 2025. Hasil TKA akan diolah oleh pimpinan PTN.
 
Pengolahan hasil TKA dilakukan untuk SNBP. Pendaftaran SNBP akan dimulai 3 Februari 2026.
 
"23 Desember besok itu kita sudah alirkan data itu (TKA) ke Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri," kata Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin, dalam Taklimat Media di Jakarta, Senin, 22 Desember 2025.
 
Dengan begitu, siswa tidak perlu mengunggah hasil TKA saat mendaftar SNBP 2026. Sebab, nilainya sudah diterima oleh MRPTNI.
 
Namun, ia tidak bisa memastikan seberapa besar pengaruh nilai TKA 2025 terhadap SNBP 2026. Pengelolaan nilai TKA untuk SNBP 2026 diserahkan kepada perguruan tinggi.
 
"Jadi berapa proporsinya dan lain-lain itu diserahkan ke perguruan tinggi jadi bukan ranahnya kami," sebut dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan