Menurut Dede, berdasarkan pengakuan kepala sekolah, guru, siswa, hingga orang tua yang ia temui saat kunjungan kerja mengaku mereka menyambut gembira kebijakan PTM Terbatas ini. Bahkan sejumlah komite sekolah menyatakan siap menjadi gugus tugas covid-19 di sekolah.
"Komite sekolah siap jadi gugus tugas covid-19 di sekolah," ungkap Dede, dalam Dialog Produktif bertema "Rindu Pembelajaran Tatap Muka" yang disiarkan melalui YouTube, Kamis, 1 April 2021.
Respons ini disampaikan masyarakat kepada Dede saat kunjungan kerjanya ke Bogor. Dede menerima laporan bahwa di Bogor sebanyak 170 sekolah juga telah siap menerapkan PTM terbatas.
"Sebenarnya terpilih 250 sekolah yang bisa disiapkan untuk PTM, tapi setelah diverifikasi hanya 170 sekolah saja yang siap. Jadi memang tidak serta merta dibuka, harus diperkisa dulu daftar check list-nya yang dari Kemendikbud itu," kata Dede.
Baca juga: Nadiem: Jika Guru Sudah Divaksin, Tak Perlu Tunggu Juli untuk PTM
Ia juga menerima masukan dari sejumlah guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang meminta adanya penambahan jam pelajaran untuk SMK. Seperti diketahui, ditetapkan jam tatap muka dalam satu hari saat PTM Terbatas hanya dua jam saja.
"Guru SMK protes minta dibuka lebih dari 120 menit, karena SMK butuh praktikum," bebernya.
Sebelumnya, Mendikbud, Nadiem Makarim meluruskan adanya anggapan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas baru akan dimulai Juli 2021. Nadiem menegaskan, bahwa PTM terbatas sudah dapat dimulai saat ini juga, sepanjang seluruh guru dan tenaga kependidikan sudah menerima vaksinasi covid-19.
"Ini tidak diterapkan Juli 2021, harus saya koreksi. Diterapkan mulai sekarang. Targetnya semua sekolah sudah tatap muka semua di bulan Juli 2021. Jadi mohon ini jangan salah persepsi, sekolah yang gurunya sudah divaksin dan memenuhi check list tidak perlu menunggu Juli untuk PTM," tegas Nadiem dalam Dialog Produktif bertema "Rindu Pembelajaran Tatap Muka" yang disiarkan melalui YouTube, Kamis, 1 April 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
