Direktur GTK Madrasah, Kemenag, Suyitno berharap panduan ini dapat menggugah orang tua untuk membangun suasana kebatinan yang nyaman dalam melakukan pendampingan belajar anaknya. "Panduan ini diharapkan menumbuhkan kesadaran bahwa tanggung jawab pendidikan anak bukan semata-mata tanggung jawab lembaga, tapi adalah tanggung jawab orang tua," ujar Suyitno, dalam keterangannya, Kamis, 16 September 2020.
Kegiatan ini dibuka Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Suyitno. Selaku pembahas, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti.
Uji Publik diikuti Kasubdit RA GTK Madrasah, Siti Sakdiyah, jajaran pejabat Direktorat GTK Madrasah, Tim INOVASI Kemenag, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah dan Kepala Seksi GTK Kanwil Kemenag se-Indonesia, serta tim penyusun.
Menurut Suyitno, perlu dibangun kolaborasi agar terjalin kemitraaan yang sehat antara orang tua, guru, dan madrasah dalam menjalankan perannya masing-masing. Oleh sebab itu, panduan ini disusun untuk memudahkan orang tua/wali murid dalam mendampingi putra putrinya belajar dari rumah (BDR) selama masa pandemi covid 19.
Baca juga: Pemerintah Diminta Buat Panduan Belajar Online untuk Orang Tua
Komisioner KPAI Retno Listyarti, mengapresiasi usaha dan inisiasi Direktorat GTK Madrasah dalam menyusun panduan bagi orang tua. Retno berharap panduan ini bisa menjadi pedoman dalam menjalin kemitraan yang lebih baik antara orang tua, guru, dan madrasah.
“Madrasah harus membuat kebijakan tentang BDR, misalnya jumlah tugas yang diberikan harus sesuai dengan jenjang masing-masing dan diberikan kelonggaran waktu untuk mengumpulkannya," kata Retno.
Menurut Retno, bagi KPAI, dalam suasana pendemi ini yang paling utama adalah memenuhi hak hidup dan hak sehat, baru diikuti dengan hak pendidikan. “Anak harus belajar dengan senang, tanpa tekanan agar imunitas mereka meningkat sehingga dapat terhindar dari covid-19,” tegasnya.
Kasubdit Bina GTK RA, Siti Sakdiyah mengatakan, panduan ini membahas tentang peran dan aktivitas orang tua maupun guru selama pra, saat, dan pascapembelajaran. Panduan ini disusun baik untuk model pembelajaran dalam jaringan (daring), luar jaringan (luring), guru touring (guring), maupun pembelajaran tatap muka terbatas model koloman (kelompok belajar beberapa teman).
“Orang tua harus selalu bersikap bijaksana untuk mengerti kemampuan anak yang masih sangat terbatas, apalagi anak yang masih usia RA, MI dan MTs,” tuturnya.
“Tuntutan yang berlebihan akan menyebabkan anak menjadi tambah gelisah dan takut, sehingga apa yang diperoleh dari bimbingan tersebut hanya akan merupakan tekanan dalam dirinya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id