Proses PPDB gelombang pertama telah selesai dilaksanakan sebelum masa pandemi virus korona (covid-19) terjadi. Saat itu, rangkaian seleksi dilaksanakan menggunakan mekanisme reguler dengan menghadirkan seluruh peserta tes.
"Untuk mengikuti seleksi tes tulis, tes membaca Alquran, Focus Grup Discussion (FGD), dan Kita juga turut mengundang calon wali siswa untuk mengikuti proses wawancara dengan manajemen sekolah," kata Direktur Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Marthunis, kepada Medcom.id Senin, 22 Juni 2020.
Khusus bagi jenjang SD, model seleksi yang dilaksanakan dalam bentuk tes kesiapan (readiness test) belajar dengan mengobservasi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik setiap anak.
"Ketika memasuki periode PPDB gelombang kedua, kita melakukan beberapa penyesuaian dalam proses pelaksanaannya, yakni secara daring (online) yang mengacu pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Gugus Tugas Covid-19," ujarnya.
Baca juga: KPAI: Orang Tua Keberatan PPDB DKI Gunakan Kriteria Usia
Model tahapan seleksi yang dilakukan masih mengikuti tahapan seleksi pada gelombang pertama. Namun, yang membedakan adalah mekanisme pelaksanaannya yang secara ketat mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan.
"Dalam periode kedua, untuk menghindari kerumunan dan penumpukan orang, panitia PPDB sekolah mengatur secara ketat teknis, staggering atau shifting," ujarnya.
Selain itu, Sekolah Sukma Bangsa juga menerapkan lima protokol utama yang harus dipatuhi oleh setiap calon siswa dan wali siswa ketika mengikuti rangkaian seleksi tersebut, yakni bersedia untuk dilakukan pengecekan suhu tubuh serta menggunakan masker.
"Kemudian mencuci tangan, jaga jarak, membawa botol minuman sendiri dan bagi wali murid dilarang merokok di komplek sekolah," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
