Wisudawan UGM Papuana Rosalia Petegau. DOK UGM
Wisudawan UGM Papuana Rosalia Petegau. DOK UGM

Akhir Manis Perjuangan Papuana Kuliah di Fapet UGM

Renatha Swasty • 21 November 2024 14:02
Jakarta: Papuana Rosalia Petegau bersyukur bisa menyelesaikan studi Sarjana dari Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM). Apalagi, tak semua orang bisa menempuh studi di UGM, khususnya mereka yang berasal dari daerah luar Jawa.
 
“Sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Fapet UGM. Saya banyak belajar dari para dosen dan teman-teman di sini,” kata Papuana dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Kamis, 21 November 2024.
 
Perempuan asal Mappi, Papua Selatan ini masuk UGM lewat jalur Ujian Mandiri pada 2020. Tak mudah buat Papuana masuk UGM. Pada 2019, ia mengikuti les privat beberapa mata pelajaran di Yogyakarta selama 1 tahun sebelum akhirnya diterima di Fapet UGM pada 2020.

“Saya dari SMA Negeri 1 Edera Bade Mappi. Kebetulan hanya dua orang yang berasal dari satu SMA,” beber Papuana.
 
Sejak di bangku SMA, Papuana memang bersemangat dalam mencari ilmu. Ia jalan kaki menuju sekolahnya yang berjarak 12 Km dari rumah.
 
Hal ini dilalui tanpa banyak mengeluh mengingat kondisi keluarganya yang berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang petani yang terkadang bekerja serabutan sebagai pekerja bagasi kapal di pelabuhan. Sedangkan ibunya sudah meninggal dunia.
 
“Ya jalan kaki. Sekolah masuk pukul 07.30 sehingga dari rumah harus berangkat pukul 05.30,” kenang Papuana.
 
Baca juga: Kantongi IPK Sempurna, Elia Lulus S2 UGM di Usia 22 Tahun

Alasan Papuana kuliah di Fapet UGM lataran ingin mencari ilmu cara memelihara sapi dengan baik. Sebab, ternak sapi di daerhanya tidak terurus dengan baik.
 
“Sapi dibiarkan saja tidak diurus dan mencari makan seadanya. Kalau sakit ya akhirnya mati. Untuk itu saya tertantang untuk mencari ilmu bagaimana memelihara sapi dengan benar,” tutur dia.
 
Salah satu tantangan selama kuliah di Fapet UGM adalah bahasa. Ia harus banyak belajar dan bertanya kepada teman-teman mahasiswa lainnya ketika tidak paham bahasa terutama bahasa Jawa.
 
Selepas lulus kuliah, Papuana ingin kembali ke Mappi dan membesarkan daerahnya. Ia sangat bersemangat bisa menjadi seorang Kepala Dinas Peternakan di daerahnya kelak.
 
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Ahmad Romadhoni Surya Putra, mengatakan Papuana merupakan salah satu mahasiswa yang aktif berorganisasi. Papuana juga rajin di lapangan terutama terkait dengan riset sapi potong. Romadhoni berharap Papuana bisa menerapkan ilmunya untuk mengembangan peternakan di Papua.
 
“Fapet UGM terbuka untuk siswa dari daerah 3T. Indonesia Timur adalah lumbung pangan dari hewan masa depan yang sangat terbuka untuk dikembangkan. Semoga Papuana bisa ambil peran di sana nantinya,” harap dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan