Namun, tak semua pelajar memiliki minat di bidang tersebut. Untuk itu keluarga mesti mengambil peran menumbuhkan minat anak terhadap dunia STEM sejak dini.
"Kalau menumbuhkan minat sih saya pikir rasanya memang peran keluarga, dalam ini khususnya orang tua sangat-sangat penting dalam artian bahwa dari sejak kecil itu individu yang bersambutan harus dieksplorasi minatnya terhadap STEM," kata IT Advisory Director Grant Thornton Indonesia, Goutama Bachtiar di Kila Jakarta, Kamis 7 Maret 2024.
Anak, kata dia, dapat dikenalkan dengan ragam bentuk pembelajaran yang berkaitan dengan STEM. Dari sana orang tua bisa mendeteksi salah satu ketertarikan anaknya.
"Kemudian karena STEM ini kan beragam jumlahnya, maksudnya disiplin ilmunya kan banyak ya, ada matematika di situ, ada lingkungan alam, ada seterusnya. Dan ketika orang tuanya mengarahkan individu yang bersangkutan untuk mengeksplorasi STEM, terus kemudian nanti mulai terlihat tuh minatnya dia di mana, katakan sebut saja di matematika misalnya," jelas dia.
Ketika minat sudah terlihat maka orang tua idealnya harus memberikan support yang sebaik mungkin. Misalnya memberikan fasilitas tambahan baik dalam bentuk kursus atau latihan khusus untuk perlombaan.
"Jadi kalau misalnya si individu yang bersangkutan ingin ke kelas matematika, ke kelas matematika, ya itu memang harus difasilitasi. Nah, idealnya harus di-support oleh orang tua yang bersangkutan, kan. Terus kemudian diikutkan lomba, ikutan ekskul di sekolah," pungkasnya.
| Baca juga: Jangan Salah Pilih di SNBP, Ini Perbedaan Jurusan Pendidikan Matematika dan Matematika Murni |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
