Dalam survei tebaru Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) pada 2024, memang terdapat peningkatan indikator Tingkat Gemar Membaca (TGM) di Indonesia. Poin TGM bergerak dari 66,77 pada 2023 menjadi 72,44 di tahun 2024.
Hal ini pun selaras dengan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Nasional 2024 yang juga diterbitkan Perpusnas. Di mana IPLM tahun 2024 meningkat hingga mencapai angka 73,52.
Fakta-fakta Minat Baca di Indonesia
Nah, apakah Gen Z merupakan penyumbang data terbesar peningkatan tersebut? Hal ini mesti ditelusuri lebih lanjut.Sampai saat ini belum ada survei yang spesifik mengenai peningkatan minat baca Gen Z. Adapun survei yang diterbitkan Perpusnas menjaring usia 10-69 tahun tanpa perincian kelompok umur.
Penelitian IPLM yang mencakup tujuh unsur, termasuk pemerataan layanan perpustakaan, ketercukupan koleksi, dan tingkat kunjungan masyarakat, melibatkan 514 kabupaten/kota. Pada survei itu terdapat 174 ribu responden.
Salah satu data yang dapat mendukung argumen peningkatan minat baca Gen Z adalah sebuah jurnal yang diterbitkan Universitas Padjadjaran.
Jurnal tersebut diterbitkan pada Juni 2025. Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol. 13, no. 1 itu memaparkan jika kalangan Gen Z merupakan kelompok usia yang paling sering membaca melalui aplikasi perpustakaan digital Perpusnas yaitu iPusnas.
Adapun usia Gen Z berkisar usia 15-26 tahun pada 2025. Kolompok usia itu pula yang dalam jurnal tersebut merupakan kelompok yang paling banyak menggunakan iPusnas.
Dalam jurnal tersebut dipaparkan jika 17 persen pengguna iPusnas berusia 15-19 tahun dan 75 persennya berusia 20-26 tahun. Selanjutnya 5 persen merupakan usia 27-34 tahun, 1 persen berusia 35-42 tahun. Serta terakhir 2 persen berusia 43-50 tahun.
Dalam catatan global, minat membaca Indonesia sebenarnya masih rendah. Hal ini berpengaruh pada tingkat literasi masyarakat.
Minat membaca masih rendah
Pada 2024 lalu Unesco menempatkan Indonesia di urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, yang artinya minat baca Indonesia masih rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang masuk kategori rajin membaca.Riset berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.
Kesimpulannya, memang ada data yang mendukung bahwa minat baca di kalangan Gen Z. Atau setidaknya kecendrungan literasi di masyarakat yang menjanjikan.
Diperkirakan penyumbang terbesar pembaca buku di Indonesia saat ini memang Gen Z dalam beberapa waktu terakhir. Namun, memang belum ada survei yang spesifik yang dilakukan badan pemerintah.
| Baca juga: Indonesia Ternyata Lebih Rajin Baca Buku daripada Korea Selatan dan Brasil, Ini Daftar Lengkapnya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id