Plt. Kepala Pusat Asesmen Pendidikan, Rahmawati, mengatakan TKA akan menjadi alat validator rapor. Seharusnya, terdapat korelasi nilai antara TKA dan nilai rapor.
"Dengan TKA kita akan mengonfirmasi hasil nilai rapor ini dengan sesuatu yang lebih objektif (TKA)," kata Rahmawati dalam acara Membaca Suara Publik tentang SPMB di Pintar Campus, Jakarta Pusat, Selasa, 30 September 2025.
Ia menjelaskan upaya validasi dan konfirmasi nilai rapor dan TKA juga akan mengubah sikap atau kekhawatiran adanya nilai rapor yang sengaja dimodifikasi. Terdapat isu guru mengubah nilai siswanya agar lebih tinggi untuk keperluan tertentu.
| Baca juga: Meski Gantikan UN, TKA Tidak Boleh Dipandang Sebagai Nilai Akhir |
"Maka perlahan behavior ini juga akan menjadi natural kembali, ada rasa malu kalau misalnya kok bedanya (TKA dengan rapor) banyak banget," ujar dia.
Rahmawati mengatakan TKA akan menjadi paradigma baru. Penilaian itu bukan tentang baik, murah hati dan pelit, tetapi mesti berlandaskan objektivitas terhadap kemampuan murid yang sebenarnya.
"Penilaian itu bukan tentang baik, murah hati dan pelit. Penilaian itu tentang objektivitas seberapa kita melakukan assessment kalau dia mampu ya kita berikan nilai yang baik. Kalau dia kurang mampu ya kita berikan nilai yang kurang," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
