Dampak ekonomi itu pun amat dirasakan dunia pendidikan, khususnya jenjang pendidikan tinggi. Fasli mengungkapkan, kesulitan ekonomi membuat masyarakat kesulitan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Bagi calon mahasiswa yang tidak bisa menembus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur seleksi yang ada, menurut Fasli, kesulitan juga mendaftar lewat jalur mandiri karena persoalan biaya. Apalagi, mendaftar di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang juga menuntut biaya yang besar.
Akhirnya, kata dia, banyak calon mahasiswa yang urung melanjutkan kuliah. Sehingga, tingkat penerimaan mahasiswa baru, khususnya di swasta mengalami penurunan.
Baca: Lulusan Politeknik Bisa Kuliah dan Dapat Beasiswa S2 di Universitas Riset Belanda
"Saat covid-19 terjadi pengurangan mahasiswa itu berdampak 20 sampai 30 persen," kata Fasli dalam webinar Seleksi Ujian Mandiri PTN, Buat Gaduh Penerimaan Mahasiswa Baru PTS, Retorika atau Kenyataan?, Kamis, 12 Agustus 2021.
Menurut dia, menurunnya peserta didik di PTS hingga 30 persen itu dinilai akan memperburuk situasi. Ia memprediksi bakal terjadi gangguan pada penyelenggaraan pendidikan tinggi.
"Kita lihat ini gangguan yang sangat besar bagi terselenggaranya pendidikan tinggi yang bermutu," terang dia.
Meski mengalami penurunan, Fasli berharap perguruan tinggi swasta mampu bertahan memberikan layanan peendidikan. Yayasan, kata dia, harus bisa menjamin pendidikan tetap berlangsung ditengah banyaknya kendala.
"Kita harus mencari kemaslahatan, kita juga melihat nantinya dukungan dari pemerintah yang betul-betul memberikan win win solution untuk PTS punya peluang dan perencanaan tetap hidup," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
