Kuatnya gempa mengakibatkan lebih dari 300 korban jiwa dan hancurnya ribuan rumah dan longsor. Peneliti menyebut getaran gempa disebabkan oleh Sesar Cimandiri.
Apakah Sobat Medcom sudah tahu apa itu sesar gempa? Berikut penjelasannya dikutip dari laman Kelas Pintar:
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi terjadi pada Senin, 21 November 2022, pukul 13:21:10 WIB dengan lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS. Gempa berjarak sekitar 9,65 km barat daya Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi, dengan magnitudo 5,6 pada kedalaman 10 km yang diakibatkan oleh Sesar gempa Cimandiri.
Berdasarkan informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,095 BT dan 6,853 LS dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 km. Sementara itu, data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman mencatat lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 107,05 BT dan 6,89 LS, dengan magnitudo M5,5 pada kedalaman 10 km.
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya dan lokasinya berada pada bagian timur laut zona sesar Cimandiri.
Disebut sesar cimandiri merunut pada lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara gunung api Gede.
Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai. Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Selain itu, pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Apa itu sesar gempa?
BMKG menyebut sesar Cimandiri adalah sesar atau patahan geser aktif sepanjang kurang lebih 100 km. Sesar gempa merupakan bidang rekahan yang disertai dengan pergeseran, mengalami retakan, atau memiliki celah. Pada sesar ini terdapat akumulasi tegangan tektonik yang menjadi gaya penerus gempa.Sesar ini memanjang dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang.
Apabila ditilik melalui pendekatan geologi, juga menunjukkan hal serupa. Sesar ini termasuk sumber gempa independen dan tidak dipengaruhi gempa-gempa sebelumnya sehingga terdapat potensi gempa yang signifikan terjadi di masa depan.
Sesar Cimandiri terbagi menjadi lima segmen, yaitu:
- Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik
- Citarik-Cadasmalang
- Ciceureum-Cirampo
- Cirampo-Pangleseran
- Pangleseran-Gandasoli.
Selain gempa Cianjur, sesar Cimandiri beberapa kali sempat memicu gempa besar. Setidaknya, ada tujuh gempa besar dalam abad ini yang diakibatkan sesar Cimandiri, antara lain gempa bumi Pelabuhan Ratu (1900), gempa bumi Cibadak (1973), gempa bumi Gandasoli (1982), gempa bumi Padalarang (1910), gempa bumi Tanjungsari (1972), gempa bumi Conggeang (1948), dan gempa bumi Sukabumi (2001).
Dampak gempa bumi sesar Cimandiri
Data BMKG menyebut guncangan gempa bumi dirasakan pada wilayah sekitar lokasi pusat gempa bumi di Kabupaten Cianjur pada skala V-VI MMI (Modified Mercalli Intensity). Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat.Itulah penjelasan soal sesar gempa. Semoga Sobat Medcom makin paham yaa.
Baca juga: Mengenal Gempa Bumi: Jenis, Penyebab, hingga Cara Menghadapinya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News