Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Kemendikbud, Nizam. Foto: Medcom.id/Ilham Pratama
Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Kemendikbud, Nizam. Foto: Medcom.id/Ilham Pratama

Peran Dosen Bakal Bergeser, Dari 'Pilot' Menjadi 'Co-Pilot' Mahasiswanya

Citra Larasati • 09 November 2020 18:05

 
Di sisi lain, Nizam mengakui, jika perguruan tinggi saat ini masih memprihatinkan.  Suasana kampus-kampus di Indonesia selama ini lambat merespons perubahan dan ketinggalan zaman.  
 
"Kalau kita masuk ke kampus-kampus itu masih belum beda dengan zaman kolonial. Apa yang kita jumpai di ruang-ruang kelas kita adalah apa yang dulu kita alami ketika kita masih kuliah," terangnya.

Suasana pembelajaran yang dulu dialami guru-guru dan dosen saat masih kuliah juga masih dirasakan oleh mahasiswa kekinian.  "Tidak ada perubahan. Dosen berdiri di depan kelas menjadi sumber ilmu, mahasiswa mendengarkan sambil terkantuk-kantuk di tempat duduknya. Jadi belum banyak perubahan," terang guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) ini. 
 
Kondisi di mana dosen menjadi sumber ilmu satu-satunya harus diubah. Sebab saat ini sumber ilmu sangat terbuka dan bisa berasal dari manapun.
 
"Ini yang harus kita lakukan disrupsi. Mahasiswa punya garis tangan dan cita-cita yang beda satu dengan yang lainnya. Punya passion yang beda satu dengan yang lain, mereka akan bekerja di tempat yang berbeda satu dengan yang lain, atau malah justru menciptakan lapangan pekerjaan," kata Nizam.
 
Sehingga tidak bijak rasanya jika di era kekinian pendidik harus memaksa mahasiswa mengikuti seluruh kelas yang sama, bertemu dengan dosen yang sama, masuk ke laboratorium yang sama, bahkan membaca buku yang sama.  Padahal antara satu mahasiswa dengan lainnya memiliki passion dan cita-cita yang berbeda-beda. 
 
"Begitu pun juga dengan dunia kerjanya, sangat beragam.  Sementara kita masih mendidik anak-anak kita dengan sistem pembelajaran di era industri 2.0 atau 3.0," sesal Nizam. 
 
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan