Definisi Musyrik, Kenali Ciri dan Bentuk-Bentuk Perbuatannya

Jakarta:  Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah musyrik diterjemahkan sebagai orang yang menyekutukan (menyerikatkan) Allah SWT.  Istilah musyrik juga lekat dengan syirik, yang mengacu pada perbuatan menyekutukan Allah dengan sesuatu atau seseorang dalam ibadah dan pengabdian.
 
Singkat kata, jika musyrik adalah orang yang menyekutukan Allah, maka syirik adalah jenis perbuatannya.  Dalam ajaran Islam, syirik dianggap sebagai dosa besar yang paling serius dan tidak dapat dimaafkan.  Hal ini karena bertentangan dengan prinsip dasar tauhid (keyakinan akan keesaan Allah).
 
Ajaran tauhid adalah keyakinan akan keesaan Allah sebagai Tuhan yang Maha Esa dan penghindaran dari segala bentuk penyekutuan atau persekutuan dengan sesuatu atau seseorang selain Allah. Kita bahas lebih lanjut yuk terkait pengertian musyrik, ciri-ciri, hingga bentuk-bentuknya.

Definisi Musyrik

Musyrik adalah istilah dalam agama Islam yang mengacu kepada orang atau kelompok yang melakukan syirik, yaitu mempersekutukan Allah dengan sesuatu atau seseorang selain Allah. Dalam Islam, syirik dianggap sebagai dosa yang paling besar dan dianggap sebagai tindakan yang paling serius karena bertentangan dengan konsep tauhid, yaitu keyakinan akan keesaan Allah.

Orang yang melakukan syirik disebut musyrik. Musyrik dapat mengacu kepada individu atau kelompok yang menyembah selain Allah, atau yang meyakini bahwa ada kekuatan atau entitas lain yang setara atau lebih kuat daripada Allah.
 
Syirik dapat berupa penyembahan kepada berhala, makhluk alam, manusia, atau bahkan kepada konsep abstrak seperti kekayaan atau kekuasaan.  Islam menekankan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang patut disembah, dan setiap bentuk syirik dianggap sebagai dosa yang mengakibatkan seseorang keluar dari ajaran Islam.
 
Oleh karena itu, musyrik adalah orang yang melakukan tindakan syirik dan dianggap melakukan kesalahan yang serius dalam pandangan agama Islam.  Dalam Islam, musyrik adalah orang yang melakukan tindakan syirik, yaitu mempersekutukan Allah dengan sesuatu atau seseorang selain Allah.

Ciri-ciri Musyrik:

1. Penyembahan kepada Selain Allah SWT: Salah satu ciri utama musyrik adalah mereka menyembah entitas lain selain Allah. Mereka mungkin menyembah berhala, berhala alam, atau entitas yang dianggap memiliki kekuatan khusus.
2. Tidak Menerima Konsep Tauhid: Musyrik tidak menerima konsep tauhid, yaitu keyakinan akan keesaan Allah. Mereka mungkin meyakini bahwa ada banyak tuhan atau entitas yang memiliki kekuatan dan pengaruh di alam semesta.
3. Penyembahan Terhadap Manusia atau Makhluk: Beberapa musyrik mungkin juga menyembah manusia atau makhluk yang mereka anggap memiliki kekuatan atau status istimewa, seperti penyembahan terhadap tokoh-tokoh agama, pemimpin politik, atau tokoh-tokoh budaya.
4. Penyembahan Terhadap Benda-benda atau Konsep Abstrak: Musyrik juga dapat menyembah benda-benda atau konsep abstrak seperti kekayaan, kekuasaan, atau bahkan konsep nasionalisme yang mereka anggap lebih penting daripada Allah.
5. Penyekutuan Dalam Ibadah: Musyrik mungkin melakukan penyekutuan (syirik) dalam ibadah mereka. Misalnya, mereka mungkin berdoa kepada Allah tetapi juga berdoa kepada makhluk-makhluk selain Allah.
6. Penyimpangan Terhadap Ajaran Islam: Musyrik secara umum tidak mengikuti ajaran Islam dengan benar. Mereka mungkin memiliki keyakinan dan praktik-praktik yang bertentangan dengan prinsip-prinsip tauhid dan ajaran Islam.
7. Tidak Menerima Wahyu Islam: Musyrik biasanya tidak menerima atau menolak wahyu yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Mereka mungkin memiliki keyakinan dan keyakinan agama yang berbeda.

Penting untuk diingat bahwa pengkategorian seseorang sebagai musyrik adalah urusan agama dalam Islam, dan semua umat Islam diharapkan untuk menghindari tindakan syirik. Konsep ini sangat penting dalam agama Islam, dan syirik dianggap sebagai dosa besar yang mengakibatkan seseorang keluar dari ajaran Islam jika tidak bertaubat.
 
Dalam Islam, terdapat berbagai bentuk syirik atau musyrik, yang mengacu pada beragam tindakan atau keyakinan yang bertentangan dengan konsep tauhid (keesaan Allah).

Bentuk-Bentuk Perbuatan Syirik:

Syirik Besar (Syirik Akbar):

• Syirik Rububiyyah: Ini adalah tindakan mempersekutukan Allah dalam penciptaan, pemeliharaan, dan pengaturan alam semesta. Musyrik yang melakukan ini mungkin meyakini bahwa ada entitas lain yang berbagi kekuasaan dalam menciptakan dan mengendalikan alam semesta bersama Allah.
• Syirik Uluhiyyah: Ini terkait dengan penyembahan atau ibadah kepada selain Allah. Musyrik yang melakukan ini mungkin menyembah berhala atau makhluk lain sebagai tuhan atau obyek ibadah.

Syirik Kecil (Syirik Asghar):

• Syirik Khafi (Syirik Tersembunyi): Ini terjadi ketika seseorang memiliki niat baik dalam beribadah kepada Allah, tetapi dalam hatinya, mereka merasa ada entitas lain yang memiliki peran dalam membantu mereka. Misalnya, mereka mungkin berdoa kepada Allah tetapi juga mengharapkan bantuan atau perlindungan dari makhluk-makhluk tertentu.
• Syirik Jali (Syirik Terbuka): Ini terjadi ketika seseorang secara terang-terangan mengakui entitas selain Allah sebagai tuhan yang patut disembah. Contohnya adalah penyembahan berhala dalam bentuk yang jelas dan terlihat.

Syirik dalam Praktik-praktik Kultural:

Beberapa bentuk musyrik dapat muncul dalam praktik-praktik budaya atau tradisi tertentu, seperti:

• Syirik dalam Upacara Pemujaan Leluhur: Beberapa budaya memiliki praktik-praktik pemujaan kepada leluhur atau roh-roh yang bisa dianggap sebagai syirik jika bertentangan dengan tauhid.
• Syirik dalam Tradisi Spiritual atau Supranatural: Praktik-praktik seperti ramalan, penggunaan benda-benda berhala, atau ritual-ritual mistis tertentu dapat mengandung unsur syirik jika mereka mengandalkan entitas lain selain Allah.
• Syirik dalam Iman dan Keyakinan: Musyrik juga dapat memiliki keyakinan yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti menganggap Nabi atau tokoh tertentu sebagai ilah (tuhan) atau mengklaim bahwa ada ilmu yang hanya dimiliki oleh individu tertentu yang bisa mempengaruhi takdir manusia.

Penting untuk dicatat bahwa Islam sangat menekankan konsep tauhid (keesaan Allah), dan syirik dianggap sebagai dosa yang sangat serius dalam agama ini. Seorang muslim diharapkan untuk menjauhi segala bentuk syirik dan bertobat jika pernah terlibat dalam praktik atau keyakinan yang bertentangan dengan tauhid.

Perbedaan Watak Orang Beriman dan Musyrik

Melansir dari laman NU Online, Intelektual muda Nahdlatul Ulama, Ulil Abshar Abdalla menjelaskan perbedaan watak orang beriman dan orang musyrik dapat dilihat ketika menerima musibah.   "Watak manusia, orang musyrik ketika mendapatkan musibah atau krisis maka ia berdoa. Ketika krisis itu dihilangkan maka kembali ke watak awal. Orang beriman tidak begitu," jelasnya.
 
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
 

Baca juga:  Tata Cara Salat Istisqa, Ikhtiar untuk Meminta Hujan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id