Modul Tanggap Pandemi
Covid-19 yang disusun oleh tim staf pengajar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Medical Education Center IMERI FKUI. Modul ini dapat diakses secara luas oleh mahasiswa kedokteran dan profesi kesehatan di seluruh Indonesia.
Modul ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pembekalan dan pendampingan materi bagi mahasiswa kedokteran dan profesi kesehatan di tahap mana pun, sehingga dapat memiliki pengetahuan yang cukup terkait covid-19 dan pandemi yang sedang terjadi.
Kehadiran modul ini diharapkan dapat menjadikan mahasiswa kedokteran maupun profesi kesehatan aktif berpartisipasi dalam penanganan pandemi covid-19 di Indonesia, terutama dalam edukasi keluarga, komunitas, dan masyarakat sekitar, sehingga siap menjadi ‘garda terdepan’ pencegahan pandemi covid-19 yang sebenarnya.
Menurut Ari, yang terpenting adalah dokter muda harus sudah mengenali penyakit ini ketika turun ke daerah penempatan. Kehadiran para dokter muda itu nantinya diharapkan dapat membantu penanganan covid-19 pada kasus-kasus ringan.
"Seperti diketahui di RS itu butuh dokter spesialis, nah dokter muda ini bisa membantu menjadi dokter jaga,
frontliner. Misalnya untuk melakukan pemeriksaan awal, kasih obat, bahkan beberapa sudah bisa pakai ventilator, sudah bisa pasang alat," beber Ari.
Kehadiran dokter muda ini sangat penting untuk melakukan pemeriksaan, data laboratorium untuk nanti ditindaklanjuti oleh supervisor atau dokter spesialis yang jumlahnya terbatas itu.
Ari mengatakan, bahwa di tengah program dokter muda turun membantu penanganan covid-19 diakuinya tetap menemui kendala, yakni soal keterbatasan ruangan. "Sekarang kita sudah jungkir balik. Problem sekarang itu keterbatasan ruangan. dokter banyak-banyak juga mau diapain, pasien menumpuk di ICU, IGD," ungkapnya.