Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji. DOK YouTube Medcom ID
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji. DOK YouTube Medcom ID

Ini Penyebab Komersialisasi Pendidikan di Indonesia

Ilham Pratama Putra • 29 Juli 2025 16:33
Jakarta: Kesenjangan sekolah negeri dan swasta semakin mencolok, mulai dari kualitas hingga biaya yang dikeluarkan. Sekolah negeri dan swasta sangat berbeda secara kualitas. 
 
Hal ini membuat kegelisahan di masyarkat. Akhirnya, masyarakat bingung menghadapi pilihan untuk menyekolahkan anaknya. Sekolah negeri memang gratis, tapi minim kualitas atau mengeluarkan uang banyak untuk mendapatkan sekolah swasta berkualitas.
 
"Kenapa ada layanan pendidikan yang diskriminatif di sana? Di negeri masuk free enggak bayar apa-apa. Ini masuk swasta bayar puluhan juta karena kualitasnya," kata Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, dalam Program Gak Pake Ordal di YouTube Medcom ID dikutip Selasa, 29 Juli 2025.

Kesenjangan-kesenjangan itu menghidupkan komersialisasi pendidikan. Sekolah negeri tidak mampu memberikan kualitas sehingga sekolah swasta berpacu meningkatkan kualitas namun menjualnya dengan harga tinggi.
 
Baca juga: Pendidikan di Indonesia Berat, Baru Masuk SD Sudah Rogoh Kocek Puluhan Juta Rupiah 

"Masyarakat yang sudah melek dengan pendidikan, sudah melek bahwa pendidikan itu investasi. Maka dia akan taruh anaknya ya di lembaga-lembaga yang berkualitas gitu," ujar Ubaid. 
 
Menurutnya, pihak swasta sangat memanfaatkan kondisi tersebut. Kini, pendidikan menjadi ladang bisnis karena pemerintah tidak menyediakan pendidikan berkualitas gratis di sekolah negeri.
 
"Pihak swasta juga mikir, kalau saya bisa bikin bisnis pendidikan why not," sebut dia.
 
Ubaid menilai komersialisasi pendidikan sangat berhasil. Ia mengungkapkan ada sekolah swasta di Tangerang Selatan yang pendaftarannya sudah tutup meskipun baru satu bulan membuka penerimaan murid baru.
 
"Padahal masuknya puluhan juta, tapi pendaftarannya enggak sampai sebulan sudah penuh. Jadi bisnis, bisnis komersialisasi pendidikan terjadi karena pemerintah tidak memberikan layanan dasar yang berkualitas, sehingga masuk sekolah negeri bukan pilihan," tegas dia. 
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan