"Sebaiknya Kemendikbud itu melibatkan semua organisasi guru dalam memberikan sosialisasi pemahaman bagaimana rencana vaksinisai kepada guru ini. Mestinya melibatkan semua organisasi guru," kata Satriwan, kepada Medcom.id, Selasa, 23 Februari 2021.
Menurutnya, program vaksinasi tersebut hanya terbatas kepada organisasi guru tertua di Indonesia, misalnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Ia mengatakan, tak semua guru masuk keanggotaan PGRI.
"Tidak semua guru ini adalah aaggota PGRI, kami P2G bukan anggota PGRI. Ikatan Guru Indonesia bukan juga anggota PGRI, persatuan guru Nahdlatul Ulama (NU) juga bukan," lanjutnya.
Baca: Guru Jalankan Pembelajaran Tatap Muka Diminta Jadi Prioritas Vaksinasi
Menurut Satriwan, jika benar ada vaksinasi guru besok, maka Kemendikbud dan Dinas Pendidikan dinilai telah gagal melakukan sosialisasi. Mestinya, kata dia, semua organisasi guru mengetahui program tersebut.
"Jadi ini minimnya sosialisasi dan inforamasi yang diberikan Kemendikbud maupun Disdik setempat. Padahal ini penting lho, karena masih ada guru yang resisten atau menolak vaksin, ini kan tugasnya Kemendikbud untuk meyakinkan," tutur dia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah merencanakan vaksinisasi bagi guru dan pendidik di Indonesia. Jadwal vaksinasi untuk guru dan pendidik tahap pertama akan disuntikkan pada Rabu, 24 Februari 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
