Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Buku Panduan Sastra Masuk Kurikulum Bantu Guru Memilih Karya yang Tepat

Ilham Pratama Putra • 31 Mei 2024 19:29

Jakarta: Buku panduan sastra masuk kurikulum mendapat kritik keras dari berbagai organisasi masyarakat. Sebab, buku panduan tersebut sarat akan kalimat bernada sensual.

Sejatinya, buku panduan tersebut bertujuan baik. Buku panduan tersebut ditujukan untuk guru agar bisa memilih karya sastra yang tepat untuk muridnya.

"Kita merasa perlu membuat buku panduannya yang membantu guru untuk memilih dan memilah dari ratusan judul yang diusulkan tadi, yang direkomendasikan itu mana yang cocok untuk murid saya, yang cocok untuk kelas saya, yang cocok untuk mata pelajaran saya," kata Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, di Jakarta, Jumat 31 Mei 2024.

Buku panduan itu, kata dia, sifatnya untuk memberi review, pengantar, data dan disclaimer. Hal itu agar guru bisa menimbang lebih dulu sebelum menggunakannya di kelas.

"Upaya guru untuk memberi peringatan gitu, ya kalau pilih buku ini hati-hati loh, ada konten-konten seperti ini, ada tema-tema seperti ini yang mungkin sensitif," jelas Nino, sapaan karib Anindito Aditomo.

Nino menegaskan pemilihan karya tidak bersifat wajib. Guru bisa mempersiapkan tema yang tepat.

"Anda harus siap. Anda harus memikirkan caranya mengelola pembelajarannya di kelas. Dan guru tentu saja boleh tidak menggunakan buku itu karena sekali lagi tidak ada yang wajib. Ini sifatnya semuanya adalah alat bantu," tegas dia.