"Kurikulum Merdeka yang berawal dari upaya untuk membantu guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran (learning loss)," kata Nadiem dalam pidato peringatan Hari Pendidikan Nasional, Kamis, 12 Mei 2022.
Nadiem menyebut Kurikulum Merdeka kini telah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Dia menyebut hal itu berarti anak-anak telah belajar dengan lebih menyenangkan.
"Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan," tutur dia.
Nadiem mengatakan anak-anak juga kini tak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan. Sebab, Asesmen Nasional (AN) yang sekarang digunakan tidak bertujuan menghukum guru atau murid.
"Tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar, supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan," kata Nadiem.
Baca: 50% Siswa Indonesia Belum Penuhi Kompetensi Minimal Literasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
