Untuk itu, Sobat Medcom yang ingin bekerja di startup bisa mengambil jurusan Ilmu Komunikasi saat kuliah. Salah satu perguruan tinggi negeri yang memiliki program studi ini ialah Universitas Gadjah Mada (UGM).
Jurusan Ilmu Komunikasi UGM telah mengantongi akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Persaingan masuk ke jurusan ini bahkan terbilang cukup ketat, yakni hanya tersedia 75 kursi dari ribuan pendaftar tiap tahunnya.
Tertarik kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi UGM? Simak dulu informasi lengkapnya berikut ini yang dikutip dari laman Zenius.
Ilmu Komunikasi umumnya mempelajari segala hal terkait jurnalisme, humas, periklanan, dan media entertainment. Di UGM sendiri, kurikulum dirancang sesuai kemajuan perkembangan komunikasi dan media digital yang tengah terjadi saat ini.
Dengan begitu, mahasiswa diharapkan dapat menguasai konsep sekaligus kemampuan praktis. Di antaranya mampu menganalisis, melakukan kerja strategis, serta mengembangkan kewirausahaan di bidang komunikasi.
Untuk memenuhi tujuan tersebut, UGM membuka dua program S1 Ilmu Komunikasi. Program yang dimaksud ialah reguler dan internasional.
Program S1 Reguler
Mahasiswa program reguler harus mempelajari mata kuliah wajib universitas, wajib fakultas, wajib departemen, wajib peminatan, dan pilihan. Materi yang dipelajari pada semester 1 dan 2 umumnya meliputi teori-teori komunikasi serta beberapa praktis dasarnya.Barulah pada semester 3, mata kuliah yang dipelajari tentang bidang komunikasi lebih spesifik. Termasuk, bidang media kreatif, jurnalisme, dan komunikasi strategis.
Pada semester 4, mahasiswa akan diminta memilih peminatan. Terdapat dua peminatan yang ditawarkan jurusan Ilmu Komunikasi UGM, yaitu Creative Media and Journalism serta Strategic Communication.
Mata kuliah Creative Media and Journalism antara lain ekosistem multimedia, reportase, produksi konten, media multiplatform, pemrograman media kreatif, dan manajemen media.
Sedangkan, mata kuliah Strategic Communication meliputi Komunikasi Strategis dan Keberlanjutan Organisasi, Perencanaan Strategis, Strategi Produksi Konten, Media untuk Komunikasi Strategis, Perilaku Publik dan Pasar, serta Manajemen Komunikasi Strategis.
Menjelang semester akhir, mahasiswa bakal dihadapkan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan tugas akhir. Kedua tugas ini merupakan bentuk penerapan serta karya hasil dari apa yang telah dipelajari selama kuliah.
Program reguler Ilmu Komunikasi UGM menerima mahasiswa baru lewat berbagai jalur. Yakni SNMPTN, SBMPTN, Penelusuran Bibit Unggu (PBU) Sarjana, serta Ujian Tulis UM UGM.
Program S1 Internasional
Materi yang dipelajari di program internasional Ilmu Komunikasi UGM sebenarnya sama seperti program reguler. Adapun yang membedakan keduanya ialah program International Exposure di semester 5 atau 7.Pada program International Exposure, mahasiswa harus memenuhi beberapa kredit semester di salah satu universitas luar negeri mitra UGM. Kampus tersebut antara lain Melbourne University, University of Groningen, University of Birmingham, dan masih banyak lagi.
International Exposure bisa diikuti melalui berbagai cara. Mulai dari program pertukaran pelajar, belajar di luar negeri, hingga double-degree selama satu hingga dua semester.
Program internasional Ilmu Komunikasi UGM menerima mahasiswa baru lewat berbagai jalur, yakni Gadjah Mada Scholastic Test (GMST) meliputi pengetahuan verbal, kuantitatif, dan penalaran, Academic English Proficiency Test (ACEPT) meliputi kemampuan mendengar, penggunaan struktur, dan membaca, serta Writing + Interview Test yang diikuti oleh peserta yang berhasil menyelesaikan GMST dan ACEPT.
Biaya Kuliah
Biaya kuliah program reguler tentu berbeda dengan program internasional. Berikut rincian biaya masing-masing program:Program S1 Reguler
Biaya kuliah S1 reguler dibedakan menjadi delapan kelas, sesuai pendapatan orang tua mahasiswa.- Kelas 1: Rp500.000
- Kelas 2: Rp1 juta
- Kelas 3: Rp2,9 juta
- Kelas 4: Rp4,35 juta
- Kelas 5: Rp5,8 juta
- Kelas 6: Rp6,5 juta
- Kelas 7: Rp7,5 juta
- Kelas 8: Rp9,5 juta
Program S1 Internasional
- Warga Negara Indonesia Kelas IUP: Rp25 juta
- Warga Negara Asing Kelas IUP: Rp35 juta
- Warga Negara Asing Kelas Reguler: Rp27,5 juta
Baca juga: Mengenal Jurusan Teknik Metalurgi: Mata Kuliah dan Prospek Kerja
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News