Konvensi tersebut menjadi langkah penting dalam upaya global untuk mencegah dan memberantas korupsi di berbagai negara. Dikutip dari unggahan Instagram @ditsmp.kemdikbud, konvensi ini mulai ditandatangani secara resmi di Mérida, Meksiko, pada 9 Desember 2003.
Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Antikorupsi Sedunia, yang menjadi landasan mendorong komitmen negara-negara dalam mewujudkan tata kelola yang bersih dan transparan.
Tahun ini, tema Hari Antikorupsi Sedunia adalah “Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju”. Tema ini mengingatkan pentingnya peran semua pihak memerangi korupsi agar Indonesia dapat mencapai kemajuan berkelanjutan.
| Baca juga: Demi Istri, Guru SMA Menangkan Lelang Album Blackpink di Hakordia |
Korupsi memiliki dampak buruk yang merusak berbagai aspek kehidupan masyarakat. Beberapa dampak negatif korupsi, seperti meningkatnya kemiskinan dan kesenjangan sosial, penurunan kualitas pendidikan dan infrastruktur, serta hancurnya kepercayaan publik terhadap lembaga negara. Lebih dari itu, korupsi juga merusak moral masyarakat dan menghambat masa depan bangsa.
Peringatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran akan dampak buruk korupsi untuk membentuk generasi yang jujur dan berani dalam melawan korupsi.
“Ayo jadi generasi jujur dan berani” pesan yang disampaikan melalui kampanye Hari Antikorupsi Sedunia 2024.
Masyarakat diajak turut berperan dalam mendukung gerakan antikorupsi. Indonesia diharapkan dapat menciptakan tata kelola lebih baik, meningkatkan kepercayaan publik, dan mewujudkan cita-cita bangsa menuju masa depan lebih cerah dengan memerangi korupsi. (Suchika Julian Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
