Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 2 Tahun 2006, pupuk organik adalah sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa. Pupuk ini dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik. Kandungan didalamnya bisa memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Dalam laman Pemerintah Kabupaten Kulon Progo disampaikan bahwa pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.
Baca: Ini Dia Solusi Mengatasi Tingginya Harga Pupuk |
Dilansir dari laman Cybex Pertanian, ada berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani di lapangan. Secara umum pupuk organik dibedakan berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya. Berdasarkan dari segi bentuk, terdapat pupuk organik cair dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya terdapat pupuk hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.
Sumber bahan organik pun bermacam-macam, dapat berupa sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).
Jenis-jenis pupuk organik
Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah salah satu jenis pupuk organik yang sering digunakan karena mudah didapatkan dan murah. Sumber pupuk ini berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, kelinci dan ayam.Jenis pupuk kandang efektif untuk menyuburkan tanah dan tumbuhan karena mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium, serta unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga.
Pupuk hijau
Pupuk hijau adalah jenis pupuk organik yang berbahan dasar dari tanaman atau tumbuhan hijau. Tanaman yang dimanfaatkan sebagai pupuk hijau bisa berasal dari tanaman hasil sisa panen atau tanaman biasa yang dimanfaatkan sebagai pupuk. Jenis tanaman apapun sebenarnya bisa dijadikan sumber pupuk hijau.Namun, jenis kacangan-kacangan lebih sering digunakan karena tanaman ini memiliki kandungan nitrogen yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Selain itu, kacang-kacangan juga mudah terurai sehingga penyediaan hara menjadi lebih cepat. Pupuk jenis ini juga dipakai karena efektif untuk membantu meningkatkan kualitas dan produktivitas tanah sebagai media tanam tumbuhan.
Pupuk kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang terbentuk dari sisa bahan organik yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan limbah organik secara alami dengan cara dekomposisi atau fermentasi. Materi yang diuraikan melalui proses biologis ini melibatkan bantuan mikroorganisme (jamur, bakteri, atau kapang) dan makroorganisme (cacing tanah). Contohnya seperti Bokashi, kompos jerami dan trichokompos.Pupuk hayati
Pupuk hayati atau pupuk mikrobiologis (biofertilizer) adalah pupuk yang bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup. Fungsi dari pupuk ini antara lain untuk membantu memperbaiki struktur tanah dan memproduksi nutrisi bagi tanah dan tanaman, serta memangkas pertumbuhan parasit bagi tanaman.Pupuk ini bukanlah pupuk biasa yang secara langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi ke dalam tanah. Meskipun berdasarkan elemen pembentuknya tidak termasuk golongan organik, karena melalui proses rekayasa atau buatan, tetapi banyak orang menganggap pupuk ini sebagai pupuk organik.
Humus
Humus adalah unsur organik yang berasal dari proses dekomposisi atau pelapukan dari daun-daunan dan ranting tanaman yang membusuk. Selain dedaunan dan ranting pohon yang berjatuhan, untuk membuat humus diperlukan juga bahan baku seperti limbah dari pertanian dan peternakan, makanan, kayu, atau sampah rumah tangga. Fungsi dari humus dapat membantu meningkatkan kadar air tanah, mencegah erosi, serta mempercepat proses penghancuran senyawa beracun dalam tanah.Pupuk serasah
Pupuk serasah adalah jenis pupuk alami yang memiliki senyawa berbasis karbon yang terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tidak lagi terpakai dan berubah warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput.Pupuk serasah juga disebut sebagai pupuk penutup tanah karena dapat diletakkan di atas permukaan tanah. Selain dapat membantu menyuburkan tanah, pupuk serasah juga bermanfaat untuk menjaga kelembapan dan tekstur tanah agar tetap baik dan mencegah penyakit pada tanaman akibat air hujan.
Pupuk organik cair
Pupuk organik cair dapat terbuat dari urine ternak atau hasil dari proses fermentasi bahan-bahan organik seperti buah-buahan busuk dan bahan pupuk organik lainnya. Pupuk organik cair biasanya digunakan sebagai pelengkap dengan cara disemprotkan ke daun atau disiramkan pada permukaan tanah dekat tanaman.Pada umumnya, bahan baku pembuatan pupuk organik cair sama dengan pupuk organik lainnya yang berbentuk padat. Namun, pupuk jenis ini ditambahkan air dengan proses perendaman serta beberapa proses lainnya, sehingga menghasilkan pupuk cair. Jenis pupuk ini digemari karena praktis dan mudah digunakan.
Pupuk guano
Pupuk guano adalah jenis pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran kelelawar atau guano. Kotoran tersebut mengendap lama di dalam gua dan bercampur dengan tanah serta bakteri pengurai di sarang kelelawar.Pupuk guano mengandung fosfor dan nitrogen yang tinggi. Ini efektif untuk penyuburan tanah yang kekurangan zat organik. Selain itu, pupuk guano juga mengandung kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur dengan jumlah yang bervariasi.
Kelebihan pupuk organik
Saat ini banyak petani yang sudah mempertimbangkan untuk menggunakan pupuk organik, lantaran pupuk organik memiliki banyak kelebihan, diantaranya yaitu:- Meningkatnya produktivitas dari lahan pertanian. Karena dengan meningkatnya kadar kandungan bahan organik dan unsur hara yang ada dalam tanah, maka dengan sendirinya akan memperbaiki sifat, kimia dan biologi pada tanah atau lahan pertanian.
- Semakin mudahnya melakukan pengolahan lahan karena tanah semakin baik.
- Harga pupuk organik lebih murah, dapat dibuat sendiri dan bahannya sangat mudah didapat dari alam.
- Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia
- Pupuk organik akan memberikan kehidupan bagi mikroorganisme tanah sehingga kesuburan tanah meningkat
- Mempunyai kemampuan dalam mobilisasi atau menjembatani hara yang ada di tanah sehingga akan membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh tanaman.
- Mempunyai kemampuan dalam melepas hara tanah dengan sangat perlahan dan terus menerus, sehingga akan membantu mencegah terjadinya kelebihan suplai hara yang membuat tanaman keracunan.
- Mampu menjaga kelembaban dari tanah, sehingga akan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada tanaman.
- Mampu membantu mencegah erosi lapisan atas tanah
- Mampu menjaga dan merawat tingkat kesuburan tanah
- Memberi manfaat untuk kesehatan manusia, karena banyak kandungan nutrisi dan lebih lengkap dan lebih banyak
- Pemberian pupuk organik pada tanah berpasir mengakibatkan daya ikat tanah meningkat.
- Beberapa ahli menyebutkan bahwa pemberian pupuk organik akan meningkatkan populasi musuh alami patogen sehingga akan menekan aktivitas saprofitik patogen (organisme pengganggu tanaman).
Kekurangan pupuk organik
Meski memiliki banyak kelebihan, pupuk organik juga tidak lepas dari kekurangan, sama halnya dengan pupuk kimia. Oleh karena itu, sebelum menggunakannya, Anda perlu mengetahui kekurangan pupuk organik, diantaranya sebagai berikut:- Pupuk organik, terutama pupuk kandang, masih sering mengandung biji-bijian tanaman pengganggu. Biji-bijian yang termakan ternak tidak akan tercerna sehingga dapat tumbuh mengganggu tanaman.
- Pupuk organik sering menjadi faktor pembawa hama penyakit karena mengandung larva atau telur serangga sehingga tanaman dapat diserang.
- Kandungan unsur hara dalam pupuk organik sulit diprediksi
- Respons tanaman terhadap pupuk organik lebih lambat, karena pupuk organik bersifat slow release.
- Penerapan hasil bioteknologi, seperti pupuk mikroba, masih jarang digunakan. Sehingga penambahan jumlah mikroorganisme dalam tanah kurang optimal.
- Jika pupuk organik (kompos) yang diberikan masih mentah maka bahan organik akan diserang oleh mikroba sehingga unsur hara tanaman menjadi berkurang karena “dimakan” oleh mikroba-mikroba dari kompos mentah.
(Eka Putri Wahyuni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News