Di Prime Smart Islamic Montessori Bandung, anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang mengajarkan empati, menghargai perbedaan, sekaligus menumbuhkan keterampilan sosial yang menjadi bekal penting di masa depan. Sekolah inklusi membantu anak non-ABK belajar toleransi dan empati.
"Mereka terbiasa berinteraksi dengan teman-teman yang memiliki kebutuhan dan cara belajar berbeda. Dari sini, anak belajar menghargai perbedaan, menumbuhkan empati, serta tidak mudah menghakimi orang lain," kata Konselor keluarga sekaligus Curriculum Advisor di Prime Smart, Dewi R. Yuniar dalam siaran persnya, Rabu, 29 Oktober 2025.
Selain itu, interaksi yang beragam di dalam kelas juga meningkatkan keterampilan sosial mereka. Anak-anak diajak bekerja sama, berkomunikasi, dan beradaptasi dengan berbagai karakter teman.
Proses ini melatih kesabaran sekaligus kemampuan mereka untuk memahami perbedaan.
Tidak hanya itu, sekolah inklusi juga dapat mengasah rasa percaya diri.
Saat anak non-ABK membantu atau mendukung teman yang membutuhkan, mereka akan merasa lebih berarti dan bertanggung jawab. Pengalaman ini menumbuhkan rasa percaya diri yang positif dan memperkuat karakter sosial mereka.
Di sisi lain, lingkungan inklusi menumbuhkan kreativitas dalam menyelesaikan masalah. Ketika anak dihadapkan pada situasi di mana semua harus belajar bersama meskipun dengan perbedaan kebutuhan, mereka terbiasa mencari solusi dan berpikir lebih kreatif. Lebih dari sekadar pengalaman belajar, sekolah inklusi juga menjadi bekal penting untuk kehidupan di masa depan.
Dalam dunia kerja maupun kehidupan sosial nanti, anak-anak akan bertemu dengan orang-orang dari latar belakang, kemampuan, dan kebutuhan yang beragam. Sekolah inklusi melatih mereka untuk hidup dengan sikap terbuka, inklusif, dan siap menghadapi realitas sosial yang sesungguhnya.
Tentu saja, manfaat sekolah inklusi akan lebih maksimal jika didukung oleh peran aktif orang tua. Mereka bisa mulai dengan menjelaskan kepada anak tentang perbedaan sejak dini, menanamkan bahwa setiap individu itu unik dan memiliki kebutuhan masing-masing.
Orang tua juga dapat menumbuhkan empati melalui cerita, buku, atau film yang menampilkan tokoh dengan kebutuhan khusus. Mengajak anak untuk berinteraksi dengan semua teman tanpa pilih-pilih juga penting agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang terbuka.
Lebih dari itu, orang tua perlu menjadi contoh nyata. Sikap menghargai, terbuka, dan penuh empati yang ditunjukkan di rumah akan ditiru oleh anak.
Tak kalah penting, orang tua juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan guru agar dapat mendukung proses belajar anak secara menyeluruh.
Salah satu sekolah yang menghadirkan konsep inklusi dengan pendekatan berbeda adalah Prime Smart Islamic Montessori Bandung. Sekolah ini menggabungkan metode Montessori dengan nilai-nilai Islami, menciptakan ruang bagi anak ABK dan non-ABK untuk tumbuh bersama dalam suasana penuh kasih, kesetaraan, dan penghargaan terhadap perbedaan.
Sekolah inklusi bukan hanya membantu anak ABK berkembang, tetapi juga menjadi kesempatan emas bagi anak non-ABK. “Mereka belajar empati, kepedulian, dan menerima perbedaan sejak dini, bekal penting yang akan mereka bawa hingga dewasa,” ungkap Dewi.
Pada akhirnya, sekolah inklusi memberikan manfaat ganda, yakni mendukung perkembangan anak ABK sekaligus memperkaya pengalaman anak non-ABK. Dengan dukungan orang tua yang aktif serta sekolah yang tepat seperti Prime Smart Islamic Montessori Bandung, anak-anak bisa tumbuh menjadi generasi yang lebih peduli, percaya diri, dan siap menghadapi dunia yang beragam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
