Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Bakal Diresmikan 30 Oktober

Arga sumantri • 29 Oktober 2021 16:30
Jakarta: Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko bakal meresmikan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir), Sabtu 30 Oktober 2021. Poltek Nuklir sebelumnya dikenal dengan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN).
 
STTN hanya menyelenggarakan program diploma IV. Perubahan kelembagaan tersebut harus diikuti juga dengan penguatan program pendidikan vokasi secara optimal, efektif, efisien, dan bermutu sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT), kebutuhan industri, serta dunia kerja.
 
STTN telah mengikuti proses perubahan regulasi dalam beberapa tahun terakhir. Rekomendasinya pun telah terbit dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 3752/D/OT/2020 tanggal 20 Desember 2020. Sedangkan, persetujuan perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi ke Politeknik sudah diterbitkan oleh Kemenpan RB Nomor B/642/M.KT.01/2021 tanggal 29 Juni 2021. 

Handoko menyatakan kehadiran Poltek Nuklir untuk menindaklanjuti Peraturan BRIN Nomor 13 Tahun 2021 yang telah diundangkan sejak 28 Oktober 2021, serta PP Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi. Menurutnya, ini merupakan milestone ke-3 bagi pendidikan vokasi yang berdiri sejak 1985 dan berubah menjadi STTN pada 2001. 
 
"Dengan transformasi ini, Poltek Nuklir diharapkan menjadi pusat pendidikan vokasi terkait teknologi nuklir tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di regional," ujar Handoko dalam keterangannya, Jumat, 29 Oktober 2021.
 
Baca: BRIN Harap Penelitian Pelajar dapat Bermanfaat Bagi Masyarakat
 
Ia mengatakan, BRIN bersama segenap pimpinan di Poltek Nuklir mencanangkan target peningkatan status akreditasi menjadi A dari akreditasi B saat ini. Kemudian, penambahan kapasitas menjadi 1.000 mahasiswa dari 400 mahasiswa saat ini. 
 
Lalu, menambah jumlah prodi mengikuti perubahan/kebutuhan zaman serta menyelenggarakan S2 dan S3 Terapan. Kemudian, peningkatan kualitas melalui penguatan global engagement dengan pendidikan tinggi dan linstitusi riset sejenis di luar negeri.
 
Handoko menambahkan, untuk mencapai target tersebut BRIN akan mendukung secara total melalui beberapa kebijakan konkrit, antara lain pembebasan biaya masuk dan uang kuliah tunggal (UKT) bagi seluruh mahasiswa Poltek Nuklir mulai semester depan. Kemudian, penyediaan asrama bagi mahasiswa tahun pertama dan kedua.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan