Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi, Mego Pinandito berharap hasil penelitian dari pelajar SMP dan SMA dalam LKIR dapat bermanfaat bagi masyarakat. LKIR bukan sekadar kompetisi ilmiah nasional untuk menghadirkan inovasi.
"Yang penting bukan hanya siapa yang menang, tapi bagaimana hasil yang sudah diteliti ini bermanfaat atau tidak baik bagi diri sendiri, atau dimanfaatkan oleh orang lain," ujar Mego dalam Penutupan LKIR Nasional secara daring, Kamis, 28 Oktober 2021.
Dia berharap hasil penelitian pelajar bisa membawa transformasi di dunia riset. Sekaligus, membuka kesempatan majunya teknologi.
"Bagaimana yang tadinya tidak ada, menjadi ada. Membuat sesuatu yang baru, yang lebih cepat, efesien dari teknologi," terangnya.
Baca: Selamat! Periset BRIN Masuk dalam Top 2% World Ranking Scientists 2021
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi menyebut LKIR menjadi wadah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Kegiatan tersebut menjadi akselerator SDM Indonesia ke depan.
"LKIR ini sangat penting dan strategis, membangun SDM kita untuk terus melakukan riset ilmiah untuk membangun proses pengetahuan dalam proses pembelajaran," tutur Asep.
Pada LKIR 2021 terdapat 1.521 proposal yang masuk. Namun dalam prosesnya, hanya terdapat 55 proyek yang bisa lanjut untuk mendapatkan pendampingan. Kemudian, ditetapkan tiga penelitian terbaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News