Jalur Prestasi merupakan salah satu jalur dari PPDB DKI Jakarta yang pertama dibuka, sebelum Jalur Afirmasi, Jalur Zonasi, dan Jalur Tugas Orang Tua. Jalur Prestasi dibuka pertama sebagai komitmen, bahwa DKI sangat menghargai anak-anak yang memiliki prestasi.
Sekaligus mematahkan anggapan yang sering muncul, jika PPDB DKI Jakarta itu hanya berkutat pada penilaian jarak dan juga usia calon peserta didik.
"Di DKI masih menghargai anak-anak yang memiliki prestasi, tidak benar kalau misal nilai rapor belajar dengan benar itu tidak dihargai, jadi (prestasi) masih tetap jadi alat seleksi di (setiap) jenjang berikutnya. Apalagi setelah SMA kan perguruan tinggi juga masih pakai nilai dan tes, jadi enggak bener kalau hanya pakai usia dan jarak," tegas Plt. Kepala Bidang Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Aid Sasmita dalam 'Podcast Seputar PPDB DKI Jakarta: Jalur Prestasi' di YouTube JakdisdikTV dikutip Sabtu 8 Juni 2024.
Kuota Jalur Prestasi
Untuk Jalur Prestasi di DKI Jakarta, kuota yang tersedia sebesar 23 persen dari total kuota PPDB keseluruhan. Kuota Jalur Prestasi tersebut dibagi lagi menjadi dua, yakni Jalur Prestasi Akademik sebesar 18 persen, dan nonAkademik sebesar 5 persen.Sementara Jalur Afirmasi kuota yang disiapkan sebesar 25 persen, Jalur Zonasi 50 persen, dan Jalur Perpindahan orang tua sebesar 2 persen.
Keistimewaan Jalur Prestasi
Khusus untuk Jalur Prestasi juga memiliki keistimewaan, yakni dapat memilih sekolah di manapun di seluruh wilayah DKI Jakarta. "Tidak terpaku zona dan tidak menggunakan usia," kata Aid.Ia mencontohkan, misal siswa yang menggunakan Jalur Prestasi ingin masuk SMA di usia 15 tahun itu diperbolahkan. Menjadi privillage bagi siswa yang memiliki prestasi. Begitu juga terkait lintas zonasi, meski siswa pendaftar Jalur Prestasi tinggal di Jakarta Selatan, ia akan tetap dapat memilih sekolah yang diminatinya di wilayah Jakarta lainnya.
Mekanisme Pendaftaran Jalur Prestasi
Aid mengatakan, secara umum mekanisme pendaftaran Jalur Prestasi sama dengan jalur lainnya."Kalau mekanismenya sama, pengajuan akun, mengajukan pilihan sekolah maksimal 3 sekolah. Jadi boleh satu sekolah atau dua sekolah ya. Kemudian setelah pilih sekolah tunggu proses, kalau pilihannya 3, maka seleksinya benar-benar pakai nilai. Kalau terlempar dari pilihan satu, akan lari ke pilihan kedua, Kalau di pilihan kedua terlempar langsung ke pilihan ketiga," beber Aid.
Kemudian di tahapan seleksi akhir, ketika nilai calon peserta didik ada kesamaan dengan calon lain, maka akan dilihat urutan pilihan sekolahnya. Jika masih ada juga nilai calon peserta yang sama, maka akan dilihat siapa yang mendaftar lebih dulu untuk menentukan siapa yang layak lolos seleksi.
Tips Menembus Jalur Prestasi
Aid sekaligus memberikan tips untuk mendaftar Jalur Prestasi, yakni agar calon peserta didik tidak terburu-buru mendaftar. Melainkan melihat terlebih dahulu urutan prestasi nilai yang sudah terbentuk, untuk kemudian memperhitungkan apakah nilai yang dimiliki masih dapat bersaing di sekolah tertentu.Jika dinilai tidak dapat masuk, maka baiknya memilih sekolah lain yang nilai prestasinya masih dapat masuk. "Jadi kalau di jalur prestasi harusnya tidak terlalu terburu-buru, kita lihat dulu datanya. Jadi enggak buru-buru daftar kalau prestasi," tutup Aid.
| Baca juga: Ini Kriteria Sekolah Swasta yang Digandeng DKI Ikut PPDB Bersama
|
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
