Efeknya, penggunaan gawai meningkat. Misalnya, smartphone yang digunakan untuk bersapa dengan kawan dan rekan kerja, laptop yang dipakai untuk belajar dan bekerja secara daring, hingga komputer super dan pusat data yang memudahkan kita mengolah data-data besar.
Para kaum muda tidak segan untuk mempelajari teknologi digital, baik itu sebagai pengguna semata, atau hingga level yang lebih tinggi, misalnya programmer. Pemahaman mereka akan teknologi secara nyata mendorong kehidupan anak muda menjadi lebih maju dan terintegrasi dalam dunia global.
Keadaan ini membuat generasi muda perlu diajak untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang digital. Pengembangan ilmu dan keahlian dapat dijalankan melalui pendidikan tinggi berkualitas, yang dapat terus beradaptasi dan berinovasi sesuai perkembangan teknologi.
Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) mewadahi kebutuhan akan dunia informatika melalui program studi informatika. Program studi ini telah mengantongi akreditasi nasional.
Program studi informatika didukung oleh pakar akademis dan praktisi yang kompeten sehingga mengantarkan UNPAR mencetak alumni yang berkontribusi nyata dalam perkembangan teknologi digital di Indonesia.
Saat ini, UNPAR membuka jalur Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) untuk tahun akademik 2020/2021 melalui penerimaan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Selain informatika, terdapat 16 program studi lain yang ditawarkan mulai dari jenjang sarjana hingga diploma III.
Kunjungi website pmb.unpar.ac.id untuk informasi lengkap seleksi berdasarkan nilai UTBK UNPAR.
Belajar dan Berkompetisi
Baru-baru ini, UNPAR menyabet 25 medali pada Kompetensi perdana Arubalympics 2020. Perolehan medali terdiri atas 7 medali emas, 11 perak, dan tujuh perunggu. Pencapaian ini membuat tim Informatika UNPAR dinobatkan sebagai kontingen terbaik dari Jawa Barat, sekaligus menjadikannya sebagai kontingen terbaik kedua dari 33 kampus terbaik se-Indonesia.
Kompetisi ini digagas oleh ARUBA (Member Hawlett=Packard), berkolaborasi bersama Ekoji dan APTIKOM. Tahun ini merupakan pelaksanaan Arubalympics pertama yang diikuti oleh 34 provinsi, 350 kampus, dan 2.100 peserta di seluruh Indonesia.
Melalui kursus dan kompetisi selama sepuluh hari (5 -15 Agustus 2020), mahasiswa informatika didampingi dosen dari berbagai universitas di Indonesia memperdalam ilmu mereka dalam bidang informatika jaringan. Hasil belajar dinilai setiap hari melalui ujian yang kemudian dinilai dan dilombakan melalui akumulasi perolehan medali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
