"Maka, RUU perubahanya mampu menjawab tantangan-tantangan global saat ini, itu PR bersama. Saat ini masih banyak tumpang tindih (peraturan)" kata Esti dalam focus group discussion (FGD) daring bertajuk Revisi UU Sisdiknas, Jumat, 8 Mei 2020.
Esti menuturkan pemerintah juga harus bisa menyiapkan infrastruktur dan fasilitas jaringan internet di seluruh Indonesia untuk merespons tantangan global. Terutama di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
"3T menjadi perhatian, dan titik-titik (blank spot) itu masih ada, itu harus diperhatikan," ujarnya.
Kurikulum , kata dia, juga harus menjadi perhatian. Pasalnya, saat ini siswa masih terbebani mata pelajaran dan buku yang banyak. "Itu problem kita," tegasnya.
Baca: Sektor Pendidikan Kunci Indonesia Emas 2045
Esti pun mengapresiasi kurikulum yang diusung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yakni pelajar pancasila, membentuk pelajar yang berkarakter Kebhinekaan global, berkakhlak dan mandiri. Ia pun menilai program itu bisa menjadi jawaban untuk pendidikan dengan peningkatan kapasitas sekolah melalui sekolah penggerak. Tujuannya, menyampaikan transformasi pendidikan ke sekolah-sekolah lain.
"Ada sekolah penggerak untuk menjadi katalis untuk sekolah di sekitarnya, sekaligus guru," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
