Suasana belajar di SMK Oel. Foto: Dok. SMK Oel
Suasana belajar di SMK Oel. Foto: Dok. SMK Oel

Link and Match, SMK Ora et Labora Susun Kurikulum Bersama Industri

Citra Larasati • 21 Juli 2021 20:55
Jakarta:  Angkatan pertama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ora et Labora (SMK Oel) yang telah menjalani pelepasan kelulusan pekan lalu akan mengikuti program kerja di beberapa perusahaan di Indonesia.  Lulusan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan, sebab selama ini kurikulum yang dibangun SMK Oel sudah disusun bersama industri.
 
Direktur Keuangan Saratoga Lany D. Wong menjelaskan, sejak SMK Ora et Labora didirikan di 2017 memiliki kurikulum yang disusun langsung bersama industri, yakni dengan PT Saratiga Investama Sedaya.  Tidak hanya itu, perusahaan juga secara aktif ikut memantau proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah tersebut.
 
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa program yang dijalankan dan lulusan SMK OeL sesuai dengan kebutuhan sektor kelistrikan. Langkah konkret tersebut merupakan bagian dari pilar tanggung jawab sosial Saratoga yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (Human Capital Development). 

“Kami bersyukur dan bangga SMK Ora et Labora hari ini menjalankan kelulusan angkatan pertama," ucap Lany dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 Juli 2021.
 
Selama ini program pembelajaran yang berlangsung selama tiga tahun ditambah satu tahun praktik kerja, mampu membekali peserya didik dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri. "Terbukti lulusan sekolah ini telah diterima di perusahaan yang memiliki kredibilitas tinggi baik di sektor energi maupun nonenergi,” jelas Lany.
 
Baca juga: 10 SMK Pusat Keunggulan Akan Jalankan Program Pertanian ala Belanda
 
Lulusan SMK Ora et Labora selanjutnya juga akan bekerja di sejumlah perusahaan seperti PT Shandong Licun Power Plant Technology dan memiliki potensi besar bekerja di PT GPOS Daya Energi (O&M sebuah Pembangkit Listrik di Gorontalo), Primaya Hospital, PT Tanjung Power Indonesia, dan PT Astra Daihatsu Motor. 
 
Selama empat tahun SMK Ora et Labora mendidik para peserta didik dengan durasi pembelajaran selama tiga tahun. Dilanjutkan training profesional selama tiga bulan dengan materi-materi yang dibutuhkan di dunia kerja, terutama sektor kelistrikan.
 
 

Setelah itu para murid mengikuti program pemagangan di industri pembangkit listrik selama sembilan bulan untuk mendapatkan pengalaman langsung di dunia kerja. 
 
Untuk memastikan bahwa lulusan SMK memiliki keahlian yang andal, SMK Ora et Labora juga bekerja sama dengan Swiss German University (SGU) dalam menghadirkan pengajar-pengajar yang kompeten dan kredibel di bidangnya. Sementara untuk pelatihan teknis kelistrikan, SMK Oel juga menggandeng Central Industrial Technology Enterprise (CITE), sebuah lembaga berbasis industri dan berorientasi sosial yang teruji di dunia.
 
Ketua Yayasan Ora et Labora, Sandi Rahaju menjelaskan, kehadiran SMK OeL ini merupakan salah satu bentuk nyata dukungan terhadap pemerintah dalam meningkatkan sekolah vokasi yang berorientasi pada penerapan ilmu.  Hal ini sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo, bahwa pendidikan vokasi menempati posisi penting dalam strategi pengembangan SDM yang produktif dan kompetitif.
 
“SMK OeL yang merupakan vokasional teknik ingin menekankan pembelajaran yang terstruktur dan keahlian yang lebih driven atau terarah. Apalagi sektor kelistrikan ini sektor yang tahan krisis dan dalam situasi apapun akan dibutuhkan. Dengan kebutuhan listrik nasional yang terus meningkat, ketersediaan SDM yang memahami dan menguasai sektor kelistrikan menjadi sangat penting,” kata Sandi. 
 
Deputi IV Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, pembelajaran inovatif dan literasi digital akan menjadi sebuah keharusan dalam tiap jenjang pendidikan utamanya dalam pendidikan dan pelatihan vokasi. Peningkatan kualitas kompetensi oleh peserta didik yang mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi tentunya akan membantu penyiapan kompetensi SDM Indonesia yang kompeten dan memadai.
 
“Besar harapan kami bahwa adik-adik lulusan SMK OeL yang membanggakan ini nantinya akan menjadi bagian dari katalisator yang dapat mengakselerasi langkah Indonesia untuk merealisasikan visi Indonesia Emas 2045 sebagaimana pesan yang disampaikan Presiden Jokowi,” tutup Rudy. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan