Riset yang didanai melalui program IRN periode 2021/2022 adalah penelitian yang dilakukan sebagai syarat menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana. Penyerahan bantuan dana ditandai dengan Penandatanganan Kontrak Kerja sama Program IRN 2021/2022.
Tidak hanya menerima dana, para peneliti milenial ini juga akan mendapatkan coaching clinic, pendampingan dan bimbingan dari Tim Pakar IRN. Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan Ketua Program IRN, Suaimi Suriady mengatakan, pandemi yang telah berlangsung lebih dari setahun telah membatasi dan memperlambat ruang gerak seluruh lini.
Namun di sisi lain kondisi ini juga mempercepat kebiasaan baru, bahkan melahirkan inovasi di berbagai bidang. Seperti dalam bidang pangan. Pandemi justru mampu mengembangkan potensi lain dari sumber pangan yang bermanfaat bagi kesehatan, meningkatkan daya tahan tubuh dan melawan covid-19.
Tahun ini kami mengangkat tema Penelitian Milenial Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal pada era pandemi covid-19. Ternyata tema ini menarik minat milenial untuk melakukan riset.
"Terbukti kami menerima sekitar 400 proposal dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan jumlahnya meningkat jika dibandingkan tahun lalu yaitu 296 proposal.” sebutnya dalam siaran pers, Jumat, 30 September 2021.
Baca juga: Mahasiswa UGM Telusuri Jejak Penanganan Wabah Lewat Kesusastraan Jawa
Sejak pertama kali diluncurkan di tahun 2006, program IRN telah menerima sekitar 5.411 proposal dan mendanai 867 penelitian mahasiswa. Penerima dana IRN memiliki kewajiban untuk menyelesaikan risetnya dalam waktu maksimal satu tahun.
Tim Pakar IRN akan mendampingi dan membimbing peneliti milenial untuk memantau perkembangan riset, tantangan maupun kendala yang dihadapi melalui dua tahapan audit.
Di samping itu, program IRN juga memberikan pelatihan-pelatihan soft skills yang diperlukan khususnya dalam membangun karakter peneliti muda yang tangguh.
Pada kesempatan yang sama, IRN juga memberikan anugerah bagi empat mahasiswa sebagai Peneliti Terpilih Program IRN periode 2020/2021. Penilaian diberikan berdasarkan lima kriteria penelitian yaitu pelaksanaan riset, mutu riset, teknik presentasi, penguasaan materi dan sikap peneliti.
Mereka adalah Nandita Ika Qothrunada dari Universitas Jenderal Soedirman, Vina Antania Yapceh dari Universitas Jember, Suparman dari Universitas Mataram, dan Laeli Lutfiani dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Semua Peneliti Terpilih mendapatkan hadiah berupa laptop.
“Menjadi bagian dari Indofood Riset Nurgaha 2020-2021 adalah kesempatan berharga yang saya dapatkan. Dari IRN saya banyak mendapatkan insight baru mengenai penelitian langsung dari Tim Pakar yang ahli di bidangnya," kata Laeli Lutfiani salah seorang peneliti terpilih.
Hal senada juga dikatakan oleh Vina Antania Yapceh dari Universitas Jember, “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih telah diberi kesempatan menjadi salah satu pemenang dana penelitian dari program IRN. Melalui program ini saya mendapatkan banyak sekali ilmu dan manfaat seperti berlatih kedisiplinan, time management, penyelesaian skripsi lebih cepat, bertemu tim pakar yang hebat dan bonusnya memiliki teman baru dari seluruh Indonesia," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News