Rumusan juga diserahkan kepada perwakilan tiga pasang calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Langkah ini sebagai komitmen pengembangan dunia pendidikan.
"Melalui upaya bersama, kami bertujuan untuk meningkatkan dampak rekomendasi kebijakan dalam membentuk masa depan pendidikan di Indonesia," kata CEO/Publisher The Conversation Indonesia, Prodita Sabarini, dalam acara Policy Forum on Education di Jakarta, Rabu, 13 Desember 2023.
Dia berharap wacana berbasis bukti yang dirumuskan juga dapat membawa perubahan positif di masyarakat. Adapun 18 lembaga ini merupakan konsorsium masyarakat peduli pendidikan.
Di dalamnya terdapat UNICEF, Tanoto Foundation, Puskapa UI, SEAMEO CECCEP, SMERU, Indonesia Mengajar, Inspirasi, Center for Digital Society UGM. Selanjutnya, INOVASI, Quizizz, PSPK, Rumah Kepemimpinan, CSIS, CIPS, Filantropi Indonesia, KIPIN, dan Article 33 Indonesia.
Terdapat delapan isu dalam perumusan tersebut, yakni inklusivitas pendidikan, kompetensi guru dan dosen, kurikulum dan metode belajar-mengajar, ekosistem pembelajaran yang dinamis, digitalisasi pendidikan, keterlibatan orang tua dan masyarakat umum untuk masa depan pendidikan, serta kepemimpinan berdampak dan bermakna.
Tanoto Foundation menyambut baik kolaborasi ini. Head of Strategic Planning and Partnership Tanoto Foundation, Aryanti Savitri, berharap pemerintah mampu menghadirkan kebijakan sesuai dengan tantangan pendidikan nasional.
"Ini merupakan bentuk dukungan kami kepada pemerintah. Dengan merangkul kebijakan yang didukung oleh bukti dan data, kami ingin memastikan terciptanya investasi, inovasi, dan peningkatan sistem pendidikan yang ada untuk mendukung terjaminnya pendidikan berkualitas bagi semua,” ucap Aryanti.
| Baca juga: Kolaborasi Jadi Kunci untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
